Info PLN

Komitmen Lestarikan Lingkungan, PLN Bantu Desa Tanjungsari Sulap Sampah Jadi Energi Terbarukan

Sampah yang telah diolah menjadi RDF dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar dari pembangkit listrik.

Penulis: Advertorial Tribun Solo | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Dok.PLN
PLN sulap sampah menjadi energi terbarukan. 

TRIBUNSOLO.COM, MAGELANG - PLN melakukan serah terima Program Pengolahan Sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) pada Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang jelang Ramadan 2024.

Momentum kali ini dimanfaatkan PLN untuk menyatakan komitmen kepedulian terhadap lingkungan sekitar melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).

Melalui program ini PLN menyulap sampah dari Desa Tanjungsari hingga Kawasan Wisata Borobudur dan sekitarnya menjadi sumber energi terbarukan.

Baca juga: PLN dan PWI Gelar Ngobrol Bareng Pariwisata Solo, Dukung Wisata Solo Semakin Menyala

Sarana pengolahan sampah yang diserahterimakan pada Jumat (8/3/2024) ini diproyeksikan mampu menampung dan mengolah sampah hingga 10 ton per hari dari rata-rata sampah Kawasan Wisata Borobudur 4 ton dan Desa Tanjungsari 600 kilogram (kg) per hari sehingga tidak menutup kemungkinan metode pengolahan sampah ini akan dapat menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Borobudur ke depannya.

Sampah yang telah diolah menjadi RDF dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar dari pembangkit listrik.

ppp ya apa rek
PLN sulap sampah menjadi energi terbarukan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY Mochamad Soffin Hadi mengungkapkan, bahwa dengan bantuan pengolahan sampah ini kembali menegaskan komitmen PLN untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

"Dalam momentum menyambut Ramadan ini, kami mengumumkan bahwa program TJSL pengolahan sampah ini telah berhasil dilaksanakan secara 100 persen dan sudah dapat beroperasi menghasilkan RDF secara bertahap. PLN berharap program ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan," ungkap Soffin.

Soffin menambahkan bahwa dalam program ini selain bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Magelang PLN juga menggandeng Institut Teknologi (IT) PLN dan PLN Indonesia Power untuk mengembangkan alternatif solusi penyelesaian permasalahan sampah melalui alternatif energi ramah lingkungan.

PLN secara materiil memberikan bantuan berupa sarana prasarana pengolahan sampah dan penambahan bangunan pendukung tempat pengolahan sampah yang telah dilaksanakan secara bertahap sejak Agustus 2023.

Selanjutnya, PLN bersama IT PLN memberikan pelatihan serta pendampingan kepada pelaksana proses pengolahan sampah dari Desa Tanjungsari selama 3 bulan dari Januari hingga Maret 2024.

Pada tahap terakhir, hasil pengolahan yang telah menjadi RDF akan disalurkan pada PLN Indonesia Power tepatnya PLTU Adipala untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas (PSPK) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Uswatun Wulandari memberikan apresiasi tinggi terhadap PLN atas bantuan TJSL pengolahan sampah menjadi RDF ini.

Baca juga: Simak, Ini Yang Perlu Kamu Ketahui soal kWh Meter PLN, Bijak Gunakan Listrik

"Tepuk tangan untuk PLN. Kami sangat berterimakasih sekali atas bantuan yang diberikan oleh PLN pada program pengolahan sampah menjadi RDF ini karena membantu pemerintah Kabupaten Magelang untuk mengatasi permasalahan sampah," kata Wulandari.

Wakil Rektor IV bidang Kerjasama IT PLN Pawenary menyatakan bahwa kolaborasi dan sinergi PLN Group ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah dan dapat berjalan berkelanjutan supaya bermanfaat bagi lingkungan.

"Kolaborasi PLN Group antara PLN, IT PLN dan PLN Indonesia Power ini telah berjalan dengan baik dan diharapkan dapat berjalan berkelanjutan serta dapat dijalankan pada di tempat lain," jelas Pawenary.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved