Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Petaka Petasan di Wonogiri

Polisi Sebut Empat Anak di Slogohimo Wonogiri Asal-asalan Meracik Bahan Petasan hingga Meledak 

Polisi menyebut empat anak yang menjadi korban ledakan bahan petasan racikan di Slogohimo pada Minggu (17/3/2024) asal-asalan saat meracik petasan itu

Istimewa
Polisi melakukan olah TKP di lokasi ledakan bahan petasan racikan di sebuah rumah di wilayah Slogohimo, Wonogiri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Polisi menyebut empat anak yang menjadi korban ledakan bahan petasan racikan di Slogohimo pada Minggu (17/3/2024) asal-asalan saat meracik petasan itu. 

Diketahui peristiwa itu terjadi di Lingkungan Bulusari RT 002 RW 002 Kelurahan Bulusari, Kecamatan Slogohimo di sebuah rumah.

Baca juga: Brimob Polda Jateng Turun ke Lapangan, Tangani Kasus Bocah di Wonogiri Terkena Ledakan Petasan 

Sementara itu, empat korban adalah AA (12), DA (14), GK (15) dan NM (14). 

"Mereka asal-asalan, karena bukan ahlinya sehingga meledak saat diracik. Mereka mengaku melihat tutorial dari YouTube," kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, Senin (18/3/2024). 

Menurutnya peristiwa itu bermula saat empat anak itu hendak merakit petasan bersama.

Awalnya, dua anak bernama AA dan DA meracik petasan dengan mencampur tiga bahan yang dibeli secara online.

"Bahannya ditumbuk di cobek. Pada saat bahan-bahan itu ditumbuk terjadi ledakan," katanya.

Akibat ledakan itu, para korban terkena luka bakar. Tiga korban terluka dan saat ini dirawat di RS Dr. Moewardi Surakarta.

Sementara itu satu korban lainnya mengalami luka bakar ringan dan menjalani rawat jalan.

Menurutnya Tim Brimob Polda Jateng telah turun ke lapangan.

Baca juga: Detik-detik Petasan Racikan Meledak Lukai 4 Anak di Wonogiri: Korban Tumbuk Bahan Mercon Pakai Cobek

Sejumlah barang bukti diamankan seperti serbuk belerang, residu Flash Powder, Residu Black Powder, sumbu api dan 12 kaleng susu.

Tak hanya itu, petugas juga mengamankan barang bukti lain selesai kepala munthu (ulekan untuk cobek), lem perekat, pecahan genting dan pecahan keramik.

"Dari keterangan korban bahan-bahan yang meledak tersebut terdiri dari satu paket serbuk belerang, arang dan kalium nitrat," jelasnya.

Selain itu, para korban mengaku petasan yang sedang dirakit itu rencananya akan diledakkan di persawahan setempat.

Diketahui mereka belajar membuat petasan dari YouTube.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bermain petasan apalagi membuat petasan. Karena hal tersebut sangat berbahaya," kata Anom.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved