Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Nasional

Hasto PDIP Sindir Jokowi dan Gibran yang Diisukan Gabung Golkar, Ingatkan Rezim Otoriter Soeharto

Hasto menegaskan tak masalah, namun dia membandingkan PDIP selama ini membangun kesadaran, bahwa politik memerlukan karakter yang baik.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/11/2023) malam. 

TRIBUNSOLO.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristianto memberikan tanggapannya soal rumor jika Jokowi dan Gibran bakal bergabung ke Partai Golkar.

Hasto menegaskan tak masalah, namun dia membandingkan di partainya selama ini membangun kesadaran, bahwa politik memerlukan karakter yang baik.

Sekjen PDIP itu mengatakan, politik bukan sekadar elektoral. 

Baca juga: Soal Isu Jokowi Jadi Ketum Gantikan Airlangga Hartarto, Golkar Tunggu Sikap dari PDIP

Namun juga membangun peradaban.

"Kalau kita lihat banyak dinamika. Tapi apa yang terjadi di PDIP saya pikir juga akan membangun kesadaran elite. Bahwa politik itu memerlukan suatu karakter yang baik," kata Hasto kepada awak media di Jakarta Pusat, Senin (13/3/2024).

"Politik itu bukan sekadar elektoral, politik itu membangun peradaban, politik itu kehidupan. Politik itu digerakkan oleh bagaimana kita merespons, kehendak rakyat pada masa depan," lanjutnya.

Hasto lantas menjelaskan, saat ini ada jurang perbedaan antara Jokowi-Gibran dan PDIP.

"Kami sudah sampaikan ada satu jurang yang membedakan. Karena ini berkaitan dengan karakter. kami partai yang memiliki tanggung jawab sejarah," kata Hasto.

Baca juga: Gibran Persilahkan Audit Forensik IT PDIP Dibuktikan, Hasto Sebut Harusnya Pemilu Dua Putaran

Hasto mengklaim PDIP memiliki nilai-nilai perjuangan.

Yakni menentang rezim yang sangat otoriter Soeharto selama 32 tahun. 

"Dan itu mewarnai menjadi kultur dan karakter dari PDI Perjuangan. sehingga kami mengapresiasi terhadap civil Society, kampus yang memanggil, dan seluruh para pakar yang bergerak hatinya untuk menyelamatkan masa depan demokrasi kita," tegasnya.

(*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved