Nasib Baliho Kampanye di Tahun Politik
Masa Kampanye 2024, Perusahaan Periklanan Bisa Raup Omzet Hingga Dua Kali Lipat
Nilai reklame di billboard berkisar Rp 10-25 juta per bulan. Harga ini bisa bervariasi tergantung biro yang dipakai.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Baliho Relawan Gibran Kancane Mase terpampang di depan SPBU Manahan Jalan Adi Sucipto. 
“Masih nangani (DPR RI dan DPRD Provinsi). Kita kerjakan juga (DPRD Kota/Kabupaten). Kita lengkap (semua partai) tapi prioritas dari 03,” jelasnya.
Perusahaannya bertanggung jawab atas penurunan Alat Peraga Kampanye (APK) di masa tenang 11-13 Februari 2024 lalu.
Meski begitu ada beberapa baliho yang diturunkan lebih dulu.
“Ada sebagian kalah cepat dengan KPU. Kita nuruninnya banyak sekali,” tuturnya.
(*)
Berita Terkait: #Nasib Baliho Kampanye di Tahun Politik 
		
		| Pengepul Rosok Bukan Jawaban Atasi Sampah Baliho di Tahun Politik, Dibakar Jadi Masalah Baru? |   | 
|---|
| Sampah Baliho di Solo Diduga Capai 2,48 Ton, Asumsinya Tiap Caleg Cuma Hasilkan 5 Kg Sampah Baliho |   | 
|---|
| Timbulkan Berton-ton Sampah, Pemerhati Lingkungan Usulkan Peserta Pemilu Dibebani Dana Kontinjensi |   | 
|---|
| Era Digital, Caleg di Solo Tetap Manfaatkan Baliho untuk Kampanye, Masih Efektif! |   | 
|---|
| Sampah Baliho Kampanye Kebanyakan Tak Laku di Tangan Pengepul Rosok, Ini Alasannya |   | 
|---|

 
	
						 
							
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.