Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Nasib Ojol di IKN, Akankah Dilarang ? Chief of Urban Mobility Singgung Komposisi Transportasi Publik

Chief of Urban Mobility IKN, Resdiansyah datang ke Solo dalam rangka mensosialisasikan perkembangan pembangunan calon ibu kota baru

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Instagram @nyoman_nuarta
Desain Istana Negara di Ibu Kota Nusantara 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Chief of Urban Mobility Ibu Kota Nusantara (IKN), Resdiansyah datang ke Solo dalam rangka mensosialisasikan perkembangan pembangunan calon ibu kota baru Republik Indonesia (RI) sejauh ini.

Dalam kesempatan tersebut, Resdiansyah menerangkan bahwa progres pembangunan kota baru yang dibagi menjadi 9 sektor tersebut pada awal Agustus 2024 mendatang akan merampungkan satu sektor. Yakni di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Sektor tersebut merupakan lokasi inti IKN yang akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan yang masuk dalam sektor 1 A yang berisi istana negara.

KIPP sendiri disebut Resdiansyah bakal dijadikan tempat pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang.

"Jadi yang 6.600 hektare, kawasan inti pusat pemerintahan tadi akan ready di 17 Agustus yang kawasan terbangun ya di KIPP tadi, kan ada sumbu-sumbu kebangsaan, Istana, kantor-kantor Kemenko, nah di lingkungan itu akan jadi pada 17 Agustus lengkap dengan showcase-showcase public transportation-nya," urainya dalam kegiatan sosialisasi IKN bertajuk Ngabuburit Bareng Influencer 'Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?', Jumat (22/3/2024).

"Dan progres pembangunan ya telah dipaparkan PUPR," tambahnya.

Baca juga: AHY Ungkap Alasan Kini Dukung Pembangunan IKN, Padahal Dulu Getol Kritik Kebijakan Jokowi

Tak hanya itu saja, Resdiansyah menerangkan bahwa IKN merupakan proyek pembangunan jangka panjang yang rencananya akan selesai pada tahun 2045 mendatang.

"Bahwasanya IKN ini adalah kota yang dibangun bukan hanya dalam satu malam. Ini kota yang dibangun dalam 20 tahun sampai 2045," ucap dia.

"Dan ini kota masa depan untuk Republik Indonesia yang tentunya sudah dipikirkan dari zaman Soekarno untuk dipindah tapi baru bisa direalisasikan sekarang," tambahnya.

Resdiansyah menambahkan dalam pembangunan IKN juga belajar dari kegagalan sejumlah negara ketika memindahkan ibu kota negara.

"Saya tidak sebut kota atau negaranya. Tapi beberapa negara memindahkan ibu kotanya hanya memindahkan pusat pemerintahannya saja. Nah kota Nusantara dibangun dengan konsep mix land use artinya semua ada di situ, yang kita butuhkan ada di situ tidak hanya pemerintahan, bisnis ada di situ," tutur dia.

"Jadi makanya kita ada hotel, rumah sakit, tetapi semua kebutuhan itu tidak diletakkan jauh dari pemukiman. Kita buat itu dalam wilayah pengembangan klaster-klaster," sambungnya.

Sementara itu, saat disinggung terkait nasib warga di wilayah sekitar pembangunan IKN.

Baca juga: Klarifikasi Anggota DPR yang Usul Kegiatan Parlemen Tetap di Jakarta, Bantah Tolak Pindah ke IKN

Resdiansyah menegaskan pemerintah tidak melupakan terkait nasib masyarakat sekitar seperti di Kabupaten Pasir Penajam Utara.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved