Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Duel Maut Klaten

Pukulan Adik 'Pemicu' Duel Maut Peternak Bebek di Klaten

Duel maut antar peternak bebek yang menewaskan W (46), warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, bermula pada pukul 12.00 WIB.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Zharfan Muhana
Sosok T (35), tersangka duel maut peternak bebek di Klaten dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Klaten, Rabu (27/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Duel maut antar peternak bebek yang menewaskan W (46), warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, bermula pada 19 Maret 2024 pukul 12.00 WIB.

Pelaku merupakan T, warga Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan.

KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa mengatakan saat itu, T tengah angon bebek di sawah.

S, adik W, tetiba datang saat T tengah duduk di atas sepeda motor. 

"(Datang) dari arah utara, sambil bleyer-bleyer sepeda motor dan berhenti di depan tersangka yang sedang angon," papar Umar.

Baca juga: Nasib Ratusan Bebek Milik Tersangka Duel Maut Peternak Bebek di Klaten

S lalu mendatangi T, ia memaki-maki dan menantang berkelahi.

Namun tidak ditanggapi T.

Dengan tiba-tiba, S memukul T mengenai leher.

"Tersangka lalu turun dari motor, secara spontan balas memukul S hingga jatuh ke sawah," ucapnya.

S yang sudah jatuh di sawah masih saja memaki T, membuatnya ikut turun ke sawah dan kembali memukul S sebanyak 2 kali.

Lalu S pulang, dan kembali datang ke lokasi bersama kakak yakni W.

Kakak beradik itu lalu turun dari motor, berjalan ke arah halaman warung mi ayam.

Ia mengambil kayu potongan kursi hendak mendatangi T.

T melihat itu lalu berjalan mendekati W yang memegang kayu.

Baca juga: Kata Orang Tua Tersangka Duel Maut Peternak Bebek di Klaten, Anaknya Tidak Berani Memukul Duluan

"Setelah saling dekat, korban W mengayunkan kayu yang dibawa ke tersangka," kata Umar.

"Namun berhasil ditangkis, sehingga kayu lepas terpental," tambahnya.

T dengan tangan kiri, memukul W mengenai bagian rahang.

Hingga W akhirnya langsung terjatuh terlentang di tanah.

"W lalu berusaha bangun dengan mengangkat kepala, namun dipukul pada bagian muka dan jatuh membentur tanah," papar dia.

"W berusaha bangun lagi, dengan posisi kepala sudah agak berdiri dan badan miring. Tersangka T lalu memukul lagi mengenai muka, sehingga jatuh terbentur di tanah lagi," imbuhnya.

Akibat hal ini, W menderita luka.

"Luka memar pada wajah, pendarahan pada selaput otak. Yang mengakibatkan kematian," paparnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved