Proses Berbelit, Gapura Keraton dr. Oen Kandang Sapi Solo Tak Kunjung Dibenahi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Eddy Wirabhumi menyebut Gapura Keraton dr. Oen Kandang Sapi tak kunjung dibenahi lantaran prosesnya yang berbelit-belit.

Berbeda dengan gapura lain seperti Jurug dan Kleco yang segera dibenahi setelah tertabrak.

“Tata cara penangannya menjadi rumit. Kleco tabrak bus tapi koordinasinya cukup dengan kami sebentar selesai. Yang Jurug sebentar selesai. Yang ini bertele-tele jadi berlarut-larut,” ungkapnya.

Saat ini ia menyebut pihak Pemerintah Kota Solo sedang berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk menentukan besaran ganti rugi yang harus ditanggung oleh pelaku penabrakan.

Namun hingga kini belum ada kejelasan.

“Kami monitor aja. Karena dibawa ke polisi. Polisi koordinasi dengan pemerintah kota. Pemerintah kota dengan TACB. Berputar di situ. Sedangkan pelaku menghendaki cepat harus bagaimana,” jelasnya.

Baca juga: Setelah Revitalisasi, Kerabat Keraton Solo Sebut Alun-Alun Surakarta Tak Boleh Jadi Tempat Parkir

Gapura Batas Ibukota Nagari Keraton Kasunanan Surakarta yang terletak di dekat RS dr. Oen Kandang Sapi roboh ditabrak seseorang dalam kecelakaan tunggal pukul 03.20 dini hari, Sabtu (23/12/2023).

KRMAP L Nuky Mahendranata Adiningrat atau akrab dipanggil Kanjeng Nuky menjelaskan gapura ini dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono X.

“Kota Nagari Surakarta atau Ibukota Nagari Kota Surakarta Hadiningrat dulu mempunyai batas. Ketika masa pemerintahan Pakubuwono X itu di jalan masuk dan keluar Ibukota Nagari diberi gapura,” ungkapnya.

Gapura di dekat RS dr. Oen ini merupakan satu-satunya penanda batas wilayah di sisi utara di antara 7 gapura yang lain.

“Gapura itu rata-rata dibangun di kisaran 1930 sampai dengan 1933. Gapura itu sendiri ada 7. Gapura yang ada di Kandang Sapi satu-satunya gapura yang ada di sisi utara Surakarta Hadiningrat,” jelasnya. (*)