Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Nasional

160 Ribu Bahan Peledak Kadaluwarsa Terbakar dalam Ledakan Gudang Amunisi TNI di Bogor

Ratusan ribu jenis bahan peledak terbakar dalam kebakaran gudang peluru Armed di Bogor.

Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tribunnews.com / Yusuf Bachtiar
Gudang Amunisi Daerah Jaya/Bekasi di Desa Ciangsana, Bogor, Sabtu (30/3/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Ratusan ribu jenis bahan peledak terbakar dalam kebakaran gudang peluru Armed di Bogor.

Kebakaran tersebut seperti diketahui yang terjadi di Gudang Amunisi YON ARMED 7 /105 GS, Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Sabtu (30/3/2024) sekira pukul18.00 WIB.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan mengatakan terdapat 160 ribu jenis bahan peledak yang terbakar. 

Itu merupakan bahan peledak kadaluwarsa. 

"Gudang amunisi nomor 6 itu berisi amunisi-amunisi yang sudah kadaluwarsa dan pengembalian dari berbagai satuan," kata Hasan, Sabtu (30/3/2024) dikutip dari TribunJakarta.

Hasan menambahkan, usia amunisi yang sudah kedaluwarsa diperkirakan lebih dari 10 tahun.

Amunisi tersebut juga sudah tidak digunakan dari berbagai kesatuan. 

Baca juga: Gudang Peluru Armed di Bogor Kebakaran hingga Timbulkan Ledakan, TNI AD Masih Belum Bisa Mendekat

"Kalau usia tidak kami pastikan. Tapi kalau sudah kita apa kita kategorikan sebagai kadaluwarsa dan pengembalian yang usai lagi itu usianya lebih dari 10 tahun," ungkap Hasan. 

Untuk gudang amunisi, sudah ada sejak 1982 tetapi proses pemeliharaannya dilakukan secara berkala dan dipastikan memiliki sistem yang aman. 

"Penggudangan sudah di cek sesuai prosedur tapi itu tadi kita tidak bisa memprediksi tingkat kelabilan yang menyebabkan terjadinya ledakan," jelasnya.

Ratusan ribu jenis amunisi kedaluwarsa itu, lanjut Hasan, sejatinya sudah diajukan untuk dilakukan penghapusan. 

"Kami sudah membuat surat untuk penghapusan, tapi ini masih berproses," ucapnya.

Sambil menunggu proses tersebut, pihaknya berupa melakukan perapihan ribuan inisial amunisi kedaluwarsa di gudang nomor enam. 

Amunisi itu merupakan bahan peledak kimia, memiliki kelabilan sehingga diduga menjadi pemicu ledakan. 

"Kemungkinan adalah karena seperti bahan peledak kan bahan kimia, kemungkinan sangat labil dan memang kami tidak pakai lagi ini, jadi kemungkinan seperti itu," jelasnya. 

Analisa ini tentu memiliki dasar, di gudang amunisi tidak ada sistem kelistrikan atau apapun yang dapat menjadi pemicu kebakaran. 

"Tidak ada apapun yang menyebabkan akibat dari luar, jadi dari materil-materil amunisi sendiri yang bergesek ataupun karena labil dia hanya menimbulkan asap dan hanya menimbulkan ledakan," tegasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved