Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Sempat Dilanda PMK, Produksi Susu Sapi di Boyolali Tahun Lalu Turun Drastis, Cuma 38,8 Juta Liter

Selama 2023 lalu, produksi susu di Boyolali hanya mencapai 38,8 juta liter. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang tembus 51,9 juta liter.

|
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ilustrasi proses pemerasan susu sapi di Boyolali 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Boyolali dikenal sebagai kota Susu.

Itu tak lepas dari produksi susu yang melimpah dari lereng gunung Merapi Merbabu itu.

Selama 2023 lalu, produksi susu hanya mencapai 38,8 juta liter.

Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang tembus 51,9 juta liter.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Lusia Dyah Suciati menyebut turunnya produksi susu sapi karena saat itu, terjadi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin deseases (LSD).

Baca juga: Salah Jalan, Truk Muatan Telur Terguling di Sawit Boyolali, 1 Ton Telur Ambyar

Baca juga: Begal Beraksi di Boyolali, Rampas HP Hingga Tusuk Perut Gadis Ini, Pulang ke Rumah Berlumuran Darah

"Ya, 2023 ini turun produksi susunya karena PMK. Jadinya 38,8 juta liter, cukup jauh dibandingkan jumlah produksi pada 2022," jelasnya.

Padahal, hampir setiap tahun, produksi susu di Boyolali terus meningkat.

PMK lanjut Lusi, membikin populasi sapi di Boyolali berkurang.

Selain itu, sapi yang terkena penyakit itu juta produksinya turun hingga 50 persen.

Namun, saat ini, kondisi ternak di Kota Susu mulai pulih.

"Saat ini, jumlah sapi perah di Boyolali mencapai 59.389 ekor. Kami juga mendorong untuk peningkatan pengolahan susu. Nanti industri pengolahan susu (IPS) -nya menyesuaikan. Paling tidak kami memang memiliki produksi susu," terangnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved