Tips Pertolongan Pertama Anak Sakit Demam Berdarah dari Dokter RS JIH Solo, Perhatikan Asupan Cairan
Bagi para orang tua tidak perlu panik, ketika anak dinyatakan mengidap demam berdarah DBD.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bagi para orang tua tidak perlu panik, ketika anak dinyatakan mengidap demam berdarah DBD.
Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Murniati Rahayu, Sp.A memberikan tips pertolongan pertama jika si buah hati mengidap demam berdarah.
Hal pertama yang harus dilakukan orang tua, adalah memperhatikan kondisi anak, terutama saat mengeluh demam.
"Orang tua jangan mengabaikan ketika anak panas, harus diperhatikan, panas anak ini biasa atau tidak, juga ketika anak dititipkan ke pengasuh, juga harus dikontrol kondisi demam anak," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (24/4/2024).
Jika anak demam, orang tua bisa memberi obat penurun panas terlebih dahulu.
Baca juga: Tips Cegah Anak Terjangkit Demam Berdarah ala Dokter RS JIH Solo, Orang Tua Wajib Tahu!
"Obat penurun panas, sebaiknya yang paracetamol, yang tidak mengiritasi perut, kalau pemberian ibuprofen, asam acetylsalicylic, atau asam mefenamat, atau aspirin itu agak perih di perut, takutnya memicu mual, muntah, jadi yang paling aman pemberian paracetamol penurunan panas," terangnya.
Selanjutnya, orang tua juga harus memperhatikan asupan cairan anak tercukupi.
Anak bisa diberikan susu, air mineral, larutan isotonik, jus buah, dan juga bisa diberi aneka sup.
"Oralit juga boleh, jadi asupan anak itu harus terpenuhi, darimana tahu terpenuhi, dilihat dari kencingnya, kalau kencingnya teratur, setiap 4 sampai dengan 6 jam sekali, berarti asupan cairannya terpenuhi," ujarnya.
Baca juga: Jangan Lengah ! Kenali 3 Fase DBD Pada Anak, Berikut Penjelasan Dokter RS JIH Solo
Orang tua juga harus memberikan makanan berbagai makanan yang bergizi.
dr. Murniati menambahkan orang tua juga harus memperhatikan kondisi anak, apakah mengalami lesu atau tidak, dan juga apakah anak sering tidur.
"Untuk tidur, kalau anak biasa tidur siang, ya silahkan enggak apa-apa, kalau tidur malam kan harus 8 jam untuk anak-anak," kata dia.
"Orang tua juga bisa memantau, apakah anak tidur susah dibangunkan, atau gampang dibangunkan, kalau susah dibangunkan bahaya, bisa lemas, tapi kalau anak dibangunkan gampang, dan mau makan minum itu tidak apa-apa, yang dikhawatirkan adalah kondisi anak tidur terus menerus," pungkasnya.
(*/ADV)
Hotel Swiss-Bellin Saripetojo, RS JIH Solo dan Optik Pranoto Gelar Pemeriksaan Mata Gratis Bagi Anak |
![]() |
---|
Donor Darah Rumah Sakit JIH Solo: Setetes Darah, Sejuta Harapan! |
![]() |
---|
Cuaca Masih Tak Menentu, Warga Sragen Tetap Diminta Waspadai Penyakit DBD |
![]() |
---|
Hingga April 2025, Tercatat Ada 102 Kasus DBD di Sragen, Terbanyak di Sumberlawang |
![]() |
---|
Lika-liku Warga Sragen Menikah dalam Kondisi Derita DBD, Trombosit Membaik, Diberi Cuti Sakit 2 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.