Berita Nasional
PDIP Ungkap Alasan Megawati Belum Juga Bertemu Prabowo, Sindir soal Bagi-bagi Kekuasaan
Politikus PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, memberikan tanggapannya soal rencana pertemuan Megawati dan Prabowo yang tak kunjung terealisasi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Aryo Seno Bagaskoro, membeberkan alasannya kenapa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum juga bertemu dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Seperti santer diberitakan beberapa waktu belakangan, Megawati dan Prabowo disebut akan bertemu setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024.
Tetapi hingga kini, Prabowo dan Megawati tak kunjung bertemu.
Baca juga: Digadang Jadi Bakal Cabup Sragen, Untung Wibowo Belum Ambil Formulir Pendaftaran Penjaringan ke PDIP
Padahal, MK sudah memutuskan PHPU Pilpres 2024, yakni menolak seluruh gugatan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Seno pun memberikan tanggapannya soal rencana pertemuan Megawati dan Prabowo yang tak kunjung terealisasi.
Menurutnya, PDIP sedang mencermati dinamika politik bagi-bagi kekuasaan akhir-akhir ini di tanah air.
"Mencermati dinamika politik akhir-akhir ini, kami menyayangkan kekuasaan hanya dimaknai sebagai upaya bagi-bagi kekuasaan. Setidaknya, itu yang ditangkap oleh publik," kata Seno kepada Tribunnews.com, Jumat (3/5/2024).
Baca juga: PDIP Sragen Buka Pendaftaran Bacabup & bacawabup, Terbuka untuk Umum, Pastikan Tak Ada Mahar Politik
Ia lantas menyinggung soal kondisi geopolitik global tidak stabil, kurs rupiah terus melemah, juga berbagai catatan demokrasi memerlukan perhatian serius.
"Maka dari itu, Ibu Mega secara rutin dan konsisten bertemu dengan tokoh-tokoh yang mengedepankan penguatan sendi kebangsaan dan konsolidasi demokrasi," ujar Seno.
Seno melanjutkan, PDIP saat ini secara spesifik sedang mereparasi situasi demokrasi yang pada Pemilu 2024 terjangkit berbagai penyakit.
Dia menyebut, hal itu tercermin dalam beberapa hakim MK yang mengatakan dissenting opinion atau pendapat berbeda dalam sidang putusan PHPU Pilpres.
Baca juga: 8 Pendaftar Penjaringan PDIP untuk Pilkada Solo 2024, Teguh Prakosa dan Putri Aria Bima Menyusul?
"Antara lain nepotisme, abuse of power, dan mobilisasi instrumen kekuasaan," ungkap Seno.
Seno menegaskan upaya reparasi itu tercermin dari sengketa hukum di PTUN yang masih berlangsung.
"Juga melakukan penguatan pelembagaan partai melalui kaderisasi dan konsolidasi menuju Pilkada," ucapnya.
Dia menambahkan, sekarang PDIP sedang mempersiapkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Mei 2024.
"Upaya-upaya itu tidak kalah serius dibandingkan melakukan pertemuan-pertemuan elite," ungkap Seno.
(*)
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.