Tragedi Tembok Ambrol di Mojosongo

Dugaan Penyebab Tembok Ambrol di Mojosongo Solo Jateng, Ketua Komisi III DPRD Sebut Soal Konstruksi

Lokasi tembok roboh tersebut tepat di atasnya terdapat bangunan yang merupakan usaha percetakan.

Istimewa
Tembok ambrol disertai tanah longsor di Kampung Debegan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo pada Kamis (4/7/2024) sore. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Insiden robohnya tembok disertai longsor di Kampung Debegan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo pada Kamis (4/7/2024) jadi sorotan anggota DPRD Solo.

Salah satunya Ketua Komisi III DPRD Solo, Sukasno yang langsung meninjau lokasi usai insiden menyebutkan bahwa ada dugaan tembok setinggi 10 meter yang roboh tersebut dibuat dengan konstruksi tidak standar.

Dari pantauan TribunSolo.com di lokasi usai kejadian, Sukasno langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sesaat setelah proses evakuasi selesai dilakukan.

Baca juga: Viral Pasar Jongke Solo Jateng Bangunannya Kini Sangat Megah, Warga Solo Ada yang Pro dan Kontra

"Jadi saya dapat info, langsung menuju lokasi. Datang pas jenasah korban masuk ambulan," ujar Sukasno.

Lebih lanjut, Sukasno menjabarkan bahwa dalam mendirikan bangunan, ada ketentuan yang harus dilakukan berdasarkan regulasi.

Ia mencontohkan di lokasi tembok roboh tersebut tepat di atasnya terdapat bangunan yang merupakan usaha percetakan.

"Kita punya regulasinya. Dengan regulasi itu, akan didapatkan struktur yang sesuai,"

"Misal tanahnya seperti ini, konstruksinya seperti apa, speknya seperti apa,"

"Apalagi ini talud, diatasnya ada hunian. Beruntung bangunan yang diatas itu tidak ikut ambruk," terang Sukasno.

Sukasno juga menyoroti soal tembok di lokasi yang masih berdiri, akan tetapi masih terlihat ada retakan.

"Ini kalau dibiarkan bisa meremen (re: menjalar) bisa ambrol semua. makanya saya sudah telpon dinas (DPUPR) untuk kesini, dicek semua konstruksinya. Masih kuat atau tidak. Apalagi ini tingginya bisa sampai 10 meter," tambahnya.

Baca juga: Niat Ingin Tolong Sang Ayah Tertimpa Tembok Ambrol di Mojosongo Jateng, Heri Justru Menjemput Maut

Lebih lanjut Sukasno menilai bahwa tembok tersebut bisa ambrol karena dibangun tak sesuai spesifikasi hingga menyebabkan tanah longsor.

"Tembok seperti ini di Mojosongo tidak hanya satu, tapi banyak. Karena kontur tanahnya berbukit-bukit, jadi banyak temboknya,"

"Itu juga sudah saya minta dicek semua sebelum kedaden (re: kejadian) koyo ngene,"

"Ini yang bangun Pemkot atau warga sekitar saya juga kurang tahu," tutup Sukasno.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved