Kirab Malam 1 Suro di Solo Jateng: 7 Kebo Bule Keraton Solo Jadi Cucuk Lampah, 14 Pusaka Ikut Diarak

Disinggung terkait makna Malam 1 Suro, putri raja kedua belas Keraton Kasunanan Solo tersebut menyebutkan bahwa momen pergantian tahun merupakan waktu yang tepat untuk introspeksi diri.

"Sebetulnya yang paling utama adalah untuk mengintrospeksi diri kemarin di tahun kemarin itu yang kurang apa supaya diperbaiki di tahun ini. Dan yang paling utama kami berdoa bersama, orang Jawa itu menggunakan tirakat dan laku dengan mestinya dari daya kekuatan pusaka-pusaka itu," pungkasnya.

Dari pantauan TribunSolo.com di lokasi, masyarakat nampak antusias mengikuti prosesi kirab pusaka yang digelar oleh Keraton Kasunanan Solo.

Bahkan tak sedikit yang memang telah berkali-kali mengikuti tradisi turun temurun dari kerajaan Mataram Islam tersebut.

Salah satunya adalah Niken, wanita asal Tangerang yang telah 2 tahun terakhir pindah ke Sukoharjo. Selain ingin menyaksikan tradisi Jawa, Niken juga mengaku datang untuk ikut berebut janur yang terpasang di tiap sisi Kori Kamandungan.

Ia meyakini bahwa janur yang didapatnya dalam prosesi Kirab Pusaka Malam 1 Suro bisa membawa berkah.

"Sudah dua tahun ini ikut kirab (Malam 1 Suro). Ya salah satunya untuk rebutan janur soalnya dari keluarga turun temurun meski saya lama di Tangerang memang sudah diberitahu bahwa ini (sambil menunjuk janur) bisa membawa berkah," pungkas Niken. (*)