Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Boyolali

Tempat Wisata di Boyolali Jateng : Pemandian Umbul Dudo Pengging yang Punya Kisah Legenda Tragis

Di Boyolali, selain berwisata ke perbukitan kawasan Gunung Merapi, kamu juga bisa mengunjungi tempat pemandian atau biasa disebut Umbul.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Google Maps
Umbul Dudo, Banyudono, Kabupaten Boyolali 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Masih dalam momen liburan sekolah, berwisata bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Di Boyolali, selain berwisata ke perbukitan kawasan Gunung Merapi, kamu juga bisa mengunjungi tempat pemandian atau biasa disebut Umbul.

Salah satu pemandian alami yang ada di Boyolali adalah Umbul Pengging.

Dikutip dari Kompas.com, ada tiga kolam pemandian alami yang ada di Umbul Pengging, sementara satu kolam adalah pemandian buatan untuk anak-anak.

Pemandian umbul pengging.
Pemandian umbul pengging. (Sumber : wisatajateng.com)

Baca juga: Tempat Wisata Boyolali Jateng : Lembah Gunung Madu, Pemandangan Indah Tak Perlu Bayar Mahal

Pemandian legendaris yang berada di Desa Dukuh, Kecamata Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah ini tak hanya menawarkan kesegaran air langsung dari mata air, tetapi juga kisah legendanya.

Bahkan tiga kolam pemandian alami di Umbul Pengging mempunyai kisahnya masing-masing.

Seorang warga setempat, Pak Wagimin mengungkapkan, jika legenda dan sejarah Umbul Pengging didapatkan secara turun-temurun dari orang tua dan simbahnya.

Menurut dia, dahulu hanya ada satu kolam di Umbul Pengging, yakni yang sekarang bernama Umbul Duda (Umbul Dudo).

Legenda dimulai ketika terjadinya perang antara Keraton Prambanan melawan Keraton Pengging Wanasegara.

Pasukan Keraton Prambanan dipimpin oleh Patih Gupala, sementara Pengging adalah Prabu Damar Maya atau ayah Bandung Bondowoso.

Baca juga: Tempat Wisata Instagramable di Solo Jateng: Kampung Batik Kauman, Simak Kelebihan dan Sejarahnya!

Suatu ketika Bandung Bondowoso diutus untuk pergi ke Keraton Prambanan oleh ayahnya.

Namun ketika sampai lokasi yang sekarang menjadi Umbul Pengging, Bandung Bondowoso merasa haus dan lelah, tetapi tidak ada air di sana.

Ia pun akhirnya melubangi tanah dan akhirnya keluar mata air dan menjadi kolam atau kubangan.

Umbul itu pun awalnya bernama Katunda, berasal dari perjalanan Bandung Bondowoso menuju Prambanan yang tertunda (katunda) karena rasa haus.

Bandung Bondowoso pun melanjutkan perjalanan ke Keraton Prambanan.

Setelah itu, muncul dua mata air lain di sekitar Umbul Katunda yang sekarang menjadi Umbul Temanten dan Umbul Ngabean.

Baca juga: Cerita Gunung Kemukus Dulu Dikenal Mitos Ritual Seks, Kini Jadi Wisata Religi di Sragen Jateng

Menjadi Umbul Duda Meski awalnya bernama Umbul Katunda, sekarang nama pemandian alami ini menjadi Umbul Duda.

Pak Wagimin pun menjelaskan asal muasal nama duda itu yang maknanya sama dengan duda dalam bahasa Indonesia.

Menurut Pak Wagimin, dahulu ada seseorang yang ditinggal istrinya.

Namun karena rasa cinta yang besar terhadap istrinya, ia pun pergi ke umbul dan tinggal di sana untuk menenangkan diri.

Bahkan sampai meninggal dunia, ia tetap ada di sana.

(*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved