Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

3 Rekomendasi Umbul di Boyolali Jateng yang Sarat Kisah Misteri, Ada yang Dipercaya Berkhasiat!

Boyolali juga memiliki banyak umbul nan indah penuh dengan kisah menarik untuk diselami.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Kondisi Umbul Tirtomarto Pengging, Kecamatan Banyudono yang dibuka mulai hari ini, Kamis (7/10/2021). 

Untuk mengobati kekecewaan Ki Ageng Wonokusumo, Ki Ageng Pantaran berkata, jika air di Tlatar ini tetap akan sampai ke Wonokusumo dan sekitarnya.

"Kemudian muncul saluran air dari umbul Tlatar yang menuju masjid Wonotoro," kata dia.

"Selain itu, di depan masjid Wonotoro itu juga ada kolamnya yang bisa digunakan untuk mensucikan diri. Kemudian airnya juga dimanfaatkan untuk lahan pertanian," pungkasnya. 

3. Umbul Tirtomarto di Pengging

Pengunjung tampak menikmati suasana di pemandian Umbul Tirtomulyo Boyolali, Senin (8/7/2019).
Pengunjung tampak menikmati suasana di pemandian Umbul Tirtomulyo Boyolali, Senin (8/7/2019). (TribunSolo.com/Eka Fitriani)

Salah satu peninggalan Raja Solo adalah Pemandian Tirtomarto, Pengging.

Di komplek pemandian ini ada beberapa Umbul atau kolam renang.

Antara lain Umbul Temanten, Umbul Dudo, dan Umbul Ngabean.

Kompleks pemandian ini dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono X.

Pemerhati sejarah Kota Solo KRMAP. L Nuky Mahendranata Adiningrat menyebut sejak abad ke-9, tanah Pengging sudah menjadi pusat peradaban manusia.

Mulai dari masa Medang, Prabu Anglingdriya sudah menjadi Pengging sebagai pusat peradaban.

Pasalnya, di Pengging tanah merupakan tanah yang diberkahi.

Sumber air melimpah, udaranya yang sejuk karena berada di lereng gunung namun jauh dari bahaya gunung itu sendiri.

Baca juga: Status Bangunan di Umbul Pengging Boyolali yang Tertimpa Pohon Beringin : Bukan Cagar Budaya

Kemudian berakhir masa masa Hindu, Sri Makurung Handayaningrat yang merupakan suami putri Brawijaya V juga membangun peradaban di Pengging.

Menantu Brawijaya V, yang dikenal dengan Ki Ageng Pengging Sepuh ini kemudian menurunkan Ki Agen Kebo Kanigoro, Kebo Kenanga dan Kebo Amiluhur.

"Dari Kebo Kenanga lahirlah Mas Karebet yang kemudian menjadi penguasa Pulau Jawa setelah kemunduran Demak," kata Kanjeng Nuky, Kamis (4/1/2024).

Kemudian Keraton Surakarta, PB X ingin menjadikan Pengging sebagai miniatur keraton.

Sinuhun PB X kemudian membangun Pesanggrahan di Pengging.

Pesanggrahan yang dibangun 14 Juli 1908 ini diberi nama Ngeksipurna.

"Untuk melengkapi Pesanggrahan itu, dibangun pula Masjid Cipto Mulyo dan tentu saja pemandian keluarga Raja yang dinamai Tirtamarta," tambahnya.

Sebelum dibangun oleh Raja, umbul yang ada masih berupa sendang-sendang (sumber mata air) yang masih alam.

Di dalam kompleks pemandian Tirtomarto ini raja kerap menggunakan Umbul Ngabean untuk mandi.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved