Keuntungan Desa Mandiri, Dispermasdes Boyolali Jateng Sebut Arah Pembangunan Tepat Sasaran

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Dari 261 Desa di Boyolali, baru 28 desa saja yang masuk kategori Desa Mandiri.

Padahal, secara kasat mata, masih banyak lagi desa yang sebenarnya bisa mandiri.

Hal itu terlihat dari ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang memadai, aksesibilitas transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik.

Minimnya capaian Desa Mandiri di Boyolali ini menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali.

Pasalnya, sejak dicanangkan sejak 2016 lalu, penambahan desa mandiri tak cukup signifikan.

Baca juga: Gercep Siar, Cara Pemkab Boyolali Jateng Turunkan Angka Stunting, Dokter Terjun ke 25 Kecamatan

"Sehingga kami membuat inovasi. Duta indeks desa membangun dan buku mandiri istimewa," kata Kabid Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Desa, Dispermasdes Boyolali, Wulan Rahayuning Nastiti Natarini 

Dengan buku ini menjadi pedoman desa untuk mempercepat pembangunan desa mandiri.

Kemudian duta indeks desa membangun akan mendampingi desa agar menjadi desa mandiri.

Dengan Desa Mandiri ini menunjukkan desa tersebut memiliki ketahanan ekonomi, sosial dan lingkungan lebih baik.

Dia mengaku semula banyak pemerintah desa (Pemdes) yang takut untuk menjadi desa mandiri.

Pemdes ketakutannya jika sudah menjadi Desa Mandiri, akses bantuan akan mampet.

Namun, setelah dilakukan sosialisasi secara masif, pemdes akhirnya bersedia untuk menjadi Desa Mandiri.

Selain itu, pihak juga membuat data base mengenai desa-desa mandiri.

Baca juga: 3 Rekomendasi Umbul di Boyolali Jateng yang Sarat Kisah Misteri, Ada yang Dipercaya Berkhasiat!

Nantinya, data itu akan dikoordinasikan instansi terkait dan stakeholder agar berperan serta dalam pembangunan desa.