Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelajar Sragen Tewas Latihan Bela Diri

Ayah Pelajar Tewas saat Latihan Bela Diri di Sragen Jateng Pingsan, Tak Kuasa Lihat Jenazah Putranya

Ayah pelajar yang tewas latihan bela diri di Sragen tak kuasa menahan kesedihan. Dia pingsan melihat jenazah anaknya.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Orang tua Muhammad Jais Andika Putra, pelajar di Sragen yang meninggal dunia setelah latihan silat saat ditemui TribunSolo.com, Senin (15/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Meninggalnya Muhammad Jais Andika Putra (15), seorang pelajar asal Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Terutama bagi kedua orang tuanya, yakni Suwondo (41) dan Suyatmi (40). 

Sang ibu, Suyatmi mendapat kabar sang putra meninggal saat masih di Kota Solo untuk bekerja.

Ia mendengar kabar Jais sudah meninggal dunia di RSUD Soeratno Gemolong.

Suyatmi pun langsung bergegas menuju rumah sakit.

Betapa hancur hatinya, ketika melihat sang putra sudah terbujur kaku, dengan kondisi kepala lebam-lebam. 

"Saya tahunya sudah di rumah sakit, saya sampai rumah sakit jam 21.30 WIB, yang mengabari Bapak (kakek korban)," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (15/7/2024). 

"Pas lihat ada luka di dahi dan pipi, lukanya gosong (lebam) disini, kayak kebentur, tahunya pas di rumah sakit Gemolong," tambahnya.

Suyatmi pertama kali diberi tahu anaknya meninggal dunia karena sakit sesak napas.

Ia pun heran, pasalnya selama ini, sang anak tidak punya riwayat sakit sesak napas.

Baca juga: Pengesahan Warga Baru Perguruan Silat di Sragen Jateng, Diimbau Tak Pakai Kendaraan Knalpot Brong

"Katanya anak saya pas latihan sesak, tapi, anak saya nggak punya riwayat sesak, kenapa kok do rumah sakit sudah nhgak ada, terus disini kok ada benturan, ada luka-luka," jelasnya.

Mengetahui kondisi anaknya, Suyatmi pun langsung meminta kepada polisi untuk dilakukan proses autopsi. 

"Iya saya sendiri yang meminta autopsi, karena ada luka itu," singkatnya. 

Sang ayah, Suwondo mengatakan ia baru pertama kali mengetahui Jais telah meninggal dunia saat akan diautopsi di RS Moewardi Solo.

"Saya dapat kabar anak sudah tidak ada, saya langsung ke RS Moewardi, karena saya di Solo, saya nunggu jenazah saat proses autopsi," jelasnya. 

Suwondo pun bertanya kepada warga desa, penyebab sang anak meninggal. 

Warga desa pun mengaku sang anak meninggal karena kecelakaan, agar Suwondo tidak terlalu khawatir. 

Hingga akhirnya di RS Moewardi Solo bertemu dengan keluarga, dan Suwondo baru mengetahui penyebab anaknya meninggal. 

"Terus saya tanya orang desa, masalah apa, kecelakaan katanya gitu, mungkin nutup-nutupi saya," jelasnya. 

"Terus ada yang kesini, ada yang beri tahu gini-gini, ternyata masalah latihan itu, yang tahu pertama kali ibunya," ujarnya. 

Suwondo pun langsung pingsan melihat kondisi jenazah anaknya. 

"Jenazah anak saya datang, saya buka, terus saya pingsan (melihat kondisi anaknya)," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved