Kuliner Solo

Kisah Mantan Penjahit, 20 Tahun Jual Serabi Jawa di Klaten Jateng, Awal Pernah Dikomplain Bantet

Serabi merupakan makanan tradisional, dimana terbuat dari bahan baku utama ialah tepung beras.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ibnu DT
Serabi Jawa Bu Tatmi di Dukuh Banaran, Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Serabi merupakan makanan tradisional, dimana terbuat dari bahan baku utama ialah tepung beras.

Beragam macam serabi dapat ditemui, seperti serabi Solo.

Namun ada pula yang sudah jarang dijumpai seperti serabi Jawa di Dukuh Banaran, Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.

Tatmi (56) merupakan pemilik usaha kuliner ini, mengatakan telah menjalankan usaha selama puluhan tahun.

"Tahun awalnya ga inget, dua puluh tahunan ada," ujar Tatmi kepada TribunSolo.com.

Sebelum berjualan serabi, Tatmi bekerja menjahit.

Baca juga: 4 Rekomendasi Tempat Ngopi yang Dekat Pasar Gede Solo, Ada Blue Doors dan Meurdue, Pernah ke Sana?

"Sebelumnya kerja penjahit bordir pakaian anak, terus keberatan karena harga benang makin mahal," jelasnya.

Tatmi lalu banting stir, menjajakan serabi.

Ia hanya modal nekat, langsung berjualan serabi.

Dirinya lalu mendapat komplain dari pelanggan, karena serabi yang ia buat terdapat kekurangan.

"Komplain pertama itu kurang air, serabimya bantet. Ini serabi mu begini," paparnya.

Ia lalu mengganti serabi, bila pelanggan mengeluh.

"Pokoknya ada pelanggan mengeluh, diijoli (ditukar). Makanya pelanggan banyak," kata Tatmi.

Di awal, ia membuat serabi dengan kuah santan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Toko Alat Tulis di Solo Jateng, Orang Tua Tidak Puyeng Cari Kebutuhan Sekolah Anak

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved