Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pandawa Water World Tutup Permanen

Pandawa Water World Tutup, Solo Baru Tetap Jadi Kawasan Emas Sukoharjo Jateng, Simak Sejarahnya

Nama Solo Baru sendiri baru muncul belakangan, di mana alasan diberi nama Solo Baru karena ingin menyaingi keberadaan Kota Solo.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Tribunsolo.com/Anang
Solo Baru, Grogol, Sukoharjo 

TRIBUNSOLO.COM - Berlokasi di pusat keramaian di Solo Baru, wahana air Pandawa Water World akan tutup permanen mulai Selasa, 16 Juli 2024.

Meski tempat wisata ini ditutup, tak akan berpengaruh bagi masyarakat sekitar.

Baca juga: 5 Fakta Wacana Provinsi Solo Raya di Jateng : Jokowi Disebut Pernah Setuju saat Masih Jadi Wali Kota

Pandawa Water World berlokasi di kawasan elit Komplek Pandawa Jalan Cemara Raya Gedangan, Dusun 2, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Di sekitar lokasi, berjejer-jejer rumah mewah yang menandakan kawasan tersebut ditempati orang-orang kaya.

Selain banyak rumah mewah, kawasan Solo Baru juga dipenuhi ruko, beberapa gedung tinggi hingga beberapa mall besar seperti The Park dan Pakuwon Mall.

The Park Mall Solo Baru
The Park Mall Solo Baru (Google Maps)
Pakuwon Mall Solo Baru
Pakuwon Mall Solo Baru

Meski berlokasi di Grogol Sukoharjo, mengapa kawasan ini diberi nama Solo Baru? Berikut sejarahnya!

Baca juga: 3 Fakta Pandawa Water World Solo Baru Tutup Permanen, Sosok Pemiliknya Tersandung Kasus Korupsi

Solo Baru dulu hanyalah belantara yang wilayahnya bahkan tak dilirik siapapun.

Kemudian di tahun 1990, PT Pondok Solo Permai (PSP) berencana membangun Kota Mandiri di Grogol Sukoharjo.

Alasannya, karena lahan di Kota Solo sudah hampir habis dan sulit dikembangkan lagi waktu itu.

Wilayah Solo Baru yang pertama kali dikembangkan saat itu adalah Desa Medegondo.

Nama Solo Baru sendiri baru muncul belakangan, di mana alasan diberi nama Solo Baru karena ingin menyaingi keberadaan Kota Solo.

Pada awal pembangunannya, Solo Baru tak serta merta ramai.

Pasalnya kala itu banyak penduduk yang masih memiliki ketergantungan dengan Kota Solo.

Baca juga: Kampung Batik Laweyan Jadi Tempat Wisata Instagramable di Solo Jateng: Ada Banyak Spot Foto Estetik

Sementara Solo Baru hanya dimanfaatkan sebagai 'jujugan' saja.

Citra 'Solo Baru' baru terangkat ketika investor banyak yang melirik untuk membangun unit usaha di sana.

Alhasil Solo Baru mulai berkembang, diawali pembangunan sarana pendidikan dan rumah sakit.

Investor mulai mengembangkan unit usaha berupa pertokoan atau mall, pusat olahraga, sampai wisata dengan anggaran mencapai triliunan rupiah.

Melihat potensi ekonomi yang luar biasa di Solo Baru, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo pun mulai membangun infrastruktur memadai, terutama jalan raya.

Solo Baru pun cepat bersolek, dari kawasan belantara yang tak dilirik, menjadi pusat bisnis dan kota mandiri di Jawa Tengah.

Kini Solo Baru dikenal dengan suasana metropolis, namun tetap mengedepankan kedaerahan yang menonjol.

Baca juga: Awal Mula Munculnya Wacana Provinsi Solo Raya di Jateng, Ditolak Ganjar Pranowo dan Beber Alasannya

(*)

 

 

 

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved