Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jamaah Islamiyah Bubar

3 Fakta Ponpes Darusy Syahadah di Boyolali : Dulu Terafilisiasi JI, Sekarang Pasang Atribut NKRI

Jamaah Islamiyah sendiri dinyatakan bubar setelah ada keputusan pada 30 Juni 2024 silam.

Istimewa
Ponpes Darusy Syahadah di Simo, Boyolali, Jateng, yang terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI). 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Perbedaan mencolok terlihat dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Simo, Boyolali, Jawa Tengah pasca Jamaah Islamiyah (JI) dinyatakan bubar beberapa waktu lalu.

JI sendiri dinyatakan bubar setelah ada keputusan pada 30 Juni 2024 silam.

Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun Tribun terkait perbedaan Ponpes Darusy Syahadah pasca JI bubar :

1. Pasang Atribut NKRI

Kini, bendera besar merah putih terlihat terpasang di pucuk tiang cukup besar di depan kantor Pesantren Darusy Syahadah, Simo, Boyolali, Jawa Tengah.

Remang senja dan angin yang tenang serta hawa dingiin membuat bendera negara itu tak bergerak, seperti membeku di kampung bernama Kedung Lengkong itu.

Di seberang kantor, papan nama besar pesantren terlihat berwarna keemasan, tegak di depan deretan gedung tempat para santri biasa belajar.

Di belakang bangunan itu berdiri kokoh masjid Darusy Syahadah. Berkubah besar, masjid itu belum seratus persen kelar pembangunannya. 

Beranjak ke ruang tamu kantor pesantren, empat bendera terpasang di sebelah pintu masuk. Ada bendera merah putih, bendera lambang Kemenag, bendera yayasan, bendera pesantren.

Foto Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin mengapit lambang garuda di dinding ruangan sebelah kanan pintu masuk.

Ustad Qasdi Ridwanulloh dan sejumlah guru menerima kedatangan Tribun, yang secara khusus ingin melihat dari dekat pesantren afiliasi JI itu.

2. Dulu Pengaruh JI Tertanam Kuat

Padahal dulunya, Pesantren Darusy Syahadah mencuat namanya di tahun 2009, ketika alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki yang mengajar di pesantren ini tewas bersama Noordin Mohd Top. 

Namanya Gempur Budi Angkoro alias Urwah. Noordin dan Urwah tewas saat rumah singgahnya di Mojosongo digempur apparat Densus 88 Antiteror. 

Keduanya melawan menggunakan senjata api dan peledak. Baku tembak berlangsung berjam-jam, sebelum rumah yang ditempati terbakar dan ambruk.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved