Jamaah Islamiyah Bubar
3 Fakta Ponpes Darusy Syahadah di Boyolali : Dulu Terafilisiasi JI, Sekarang Pasang Atribut NKRI
Jamaah Islamiyah sendiri dinyatakan bubar setelah ada keputusan pada 30 Juni 2024 silam.
Penulis: Tribun Network | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Noordin Mohd Top saat itu buronan paling dicari karena diduga merekrut dan menjadi guru spiritual para pengebom bunuh diri di berbagai lokasi di Indonesia.
Noordin Mohd Top tercatat warga Malaysia, murid Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir semasa di sekolah agama Luqmanul Hakim Johor Bahru, Malaysia.
Pesantren Darusy Syahadah didirikan Ustad Mustaqim Safar, alumni dan mantan guru Ponpes Al Mukmin Ngruki, kini jadi Ketua Yayasan Yasmin Surakarta yang menaungi pesantren itu.
Awalnya hanya pesantren kecil dengan murid terbatas, di lokasi berbukit dan tanah merah yang tandus. Aktifitas pendidikan tingkat diniyah di pesantren ini dimulai Januari 1994.
Baca juga: Jamaah Islamiyah Menyatakan Bubar, Begini Mencekamnya saat Noordin M Top Tewas di Mojosongo Solo
Ini setahun setelah Abdullah Sungkar mendirikan Al Jamaah Al Islamiyah di Malaysia, dan organisasi ini mengembangkan jaringan lamanya di Indonesia.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya Juli 1994, unit Takhassus atau pendidikan level Kulliyyatul Mu’allimin pun dibuka.
Sabarno alias Amali, alumni angkatan kedua Ponpes Darusy Syahadah menceritakan kondisi awal pesantren yang gersang, bertanah merah, dan hanya memiliki dua bangunan kecil untuk santri.
Sumber air di kawasan berbukit-bukit itu juga terbatas, dan bahkan kemudian mengering. Ia tak menampik pengaruh gerakan JI kuat ditanamkan di pesantren ini.
Secara pribadi pun Sabarno mengakui dekat dengan almarhum Gempur Budi Angkoro alias Urwah. Bahkan mereka masih berkerabat dari jalur ayah mereka.
Sekarang, setelah 30 tahun didirikan dan sudah meluluskan ribuan alumni, Sabarno melihat ada banyak perubahan di dalam pesantren.
Sepuluh tahun terakhir, Sabarno bahkan mengaku tidak pernah datang ke almamaternya ini, karena berstatus DPO alias buron Densus 88 Antiteror.
Standar operasi Jamaah Islamiyah, dalam posisi seperti itu setiap anggota tidak boleh lagi bergiat atau berinteraksi dengan organisasi sayap dan almamaternya.
3. Bersedia Kooperatif dengan Aparat dan Pemerintah
Perubahan signifikan Ponpes Darusy Syahadah adalah pada akhirnya bersedia kooperatif dengan aparat keamanan dan pemerintah.
Hampir setahun lalu, tepatnya 27 September 2023, Ustad Mustaqim Safar memfasilitasi kehadiran tim Cegah Densus 88 Antiteror dan Kemenag Boyolali.
3 Fakta Ponpes Terafiliasi JI di Boyolali Jateng Akan Gelar Upacara HUT ke-79 RI, Santri Dilatih TNI |
![]() |
---|
Ponpes Darusy Syahadah di Boyolali Jateng Bakal Gelar Upacara HUT ke-79 RI, Efek JI Bubar? |
![]() |
---|
Ratusan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Kumpul di Klaten, Bahas Alasan Mengapa JI Membubarkan Diri |
![]() |
---|
Jamaah Islamiyah Bubar, Begini Cara Eks Ketua Mantiqi 'Sadarkan' Anggota hingga Tingkat Bawah |
![]() |
---|
3 Cara Sabarno, Eks Jamaah Islamiyah Tak Terendus dan Kabur dari Kejaran Densus 88 Selama 10 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.