Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

10 Tempat Wisata yang Dekat Stasiun Solo Balapan Jateng, Ada Destinasi Bersejarah

Stasiun Solo Balapan atau Stasiun Balapan berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi Nomor 112, Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunsolo.com/Andreas Chris
Suasana Stasiun Solo Balapan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. 

TRIBUNSOLO.COM - Mengunjungi Kota Solo, Jawa Tengah, bisa menggunakan moda transportasi kereta api.

Jika Tribuners turun di Stasion Solo Balapan, ada banyak destinasi wisata di dekatnya yang bisa dukunjungi.

Stasiun Solo Balapan atau Stasiun Balapan berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi Nomor 112, Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Baca juga: Sosok Pemenang Putra Putri Solo 2024, Bakal Bertugas Perkenalkan Wisata Solo Jateng Selama Setahun

Lokasinya cukup dekat dengan penginapan atau sejumlah destinasi wisata.

Apa saja ya wisata di dekat Stasiun Solo Balapan? Simak ulasannya di bawah:

1. Keraton Surakarta Hadiningrat  

Keraton Solo
Keraton Solo (Google Maps Keraton Solo)

Keraton Surakarta Hadiningrat atau dikenal sebagai Keraton Solo merupakan tempat wisata budaya dan sejarah yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Solo.

Keraton Solo sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. 

Dikutip dari laman Badan Otorita Borobudur, keraton ini didirikan oleh Pakubuwana II pada 1744.

Bangunan keraton merupakan perpaduan antara gaya Eropa dengan Jawa, dengan dominasi warna biru dan putih. 

Keraton Surakarta Hadiningrat mempunyai museum yang menyimpan berbagai koleksi.

Baca juga: Bukan Curi Uang, Bapak-bapak di Salatiga Gondol Hampir 936 Bungkus Rokok di Toko, Tak Lupa Koreknya

Wisatawan dapat melihat berbagai macam peninggalan khas keraton, mulai dari pernak-pernik yang digunakan keluarga raja, hadiah dari para raja Eropa, alat musik gamelan, replika pusaka keraton, dan lainnya. 

Berdasarkan informasi dari situs Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, Keraton Surakarta Hadiningrat membujur dari utara ke selatan yang terbagi menjadi tiga area.

Meliputi, area luar tembok beteng Baluwarti bagian utara dan selatan, area dalam tembok beteng Baluwarti, dan area dalam Cepuri.

Lokasi Keraton Surakarta Hadiningrat berada di Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Jarak Stasiun Balapan ke keraton sekitar 3,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. 

2. Pasar Klewer 

Puluhan pedagang pasar Klewer Solo menunggu pengumungan SE terbaru di depan Pasar Klewer, Senin (26/7/2021)
Puluhan pedagang pasar Klewer Solo menunggu pengumungan SE terbaru di depan Pasar Klewer, Senin (26/7/2021) (TribunSolo.com)

Tak jauh dari Keraton Solo, atau sekitar 350 meter, wisatawan dapat menemukan pasar tradisional Kota Solo, yaitu Pasar Klewer.

Lokasinya berada di Jalan DR Radjiman No 5A, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Wisatawan dapat berbelanja pernak-pernik khas Solo untuk oleh-oleh.

Pasar Klewer terkenal sebagai pusat grosir batik, tekstil, pakaian, kaos, pakaian tradisional, blangkon, dan aksesori.

Baca juga: Belum Lama Diresmikan Wapres, Tanaman di Taman Balekambang Solo Jateng Sudah Kering, Ini Kata Pemkot

Tak heran, pasar ini tak pernah sepi dari pembeli baik dari dalam maupun luar kota.

Terlebih lokasinya strategis, terutama berdekatan dengan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Masjid Agung Surakarta.

Pasar Klewer diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1970.

Sejak saat itu, Pasar Klewer menjadi pusat perdagangan, khususnya kain batik.

3. Alun-alun Kidul 

Dua ekor kerbau Kiai Slamet di Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, difoto Senin (9/10/2017).
Dua ekor kerbau Kiai Slamet di Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, difoto Senin (9/10/2017). (TRIBUNSOLO.COM)

Alun-alun Kidul berada dalam kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat.

Wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas di kawasan Alun-alun Kidul, antara lain menikmati wisata kuliner, belajar sejarah, naik andong keliling kompleks keraton, atau sekadar duduk santai. 

Lokasi Alun-alun Kidul berada di Jalan Gading, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon. Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 4,4 kilometer dengan waktu tempuh 14 menit. 

4. Pura Mangkunegaran 

Ruang untuk pertemuan keluarga atau menjamu tamu di dalam Bale Warni, Pura Mangkunegaran, Solo
Ruang untuk pertemuan keluarga atau menjamu tamu di dalam Bale Warni, Pura Mangkunegaran, Solo (Tribunsolo.com/Sandya Azarine Winsafitri (jurnalis magang))

Selain Keraton Surakarta Hadiningrat, ada satu lagi keraton di Kota Solo, yaitu Pura Mangkunegaran. Pura Mangkunegaran adalah istana  kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran. 

Pura Mangkunegaran dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.

Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said pada 1757, setelah menandatangani Perjanjian Salatiga. Berdasarkan perjanjian itu, Raden Mas Said diakui sebagai pangeran dengan wilayah otonom berstatus kadipaten, yang disebut Praja Mangkunegaran. 

Baca juga: Nggak Tobat-tobat, Wahyu Pelaku Pencurian di Krapyak Sragen Ditangkap, Residivis 4X Masuk Penjara

Kompleks bangunan Pura Mangkunegaran dibagi menjadi tiga halaman.

Halaman pertama disebut pamedan, yakni lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur. 

Halaman kedua, terdapat pendopo ageng berbentuk joglo dengan arsitektur bergaya perpaduan Jawa-Eropa.

Halaman ketiga, terdapat peringgitan, dalem agung, dan tempat tinggal keluarga Mangkunegaran.

Saat ini, dalem agung berfungsi sebagai museum, yang memamerkan berbagai macam koleksi benda seni, perhiasan, senjata, pakaian, hingga gambar penguasa Mangkunegaran. Lokasinya berada di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. 

Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar dua kilometer, dengan waktu tempuh tujuh menit.

5. Kampung Batik Laweyan 

Gapura Kampung Wisata Batik Kauman, Solo, Jateng, difoto Sabtu (18/6/2016) siang.
Gapura Kampung Wisata Batik Kauman, Solo, Jateng, difoto Sabtu (18/6/2016) siang. (TRIBUNSOLO.COM/FACUNDO CHRYSNHA PRADIPHA)

Jika wisatawan ingin belajar membuat baik maka datanglah ke Kampung Batik Laweyan.

Kampung batik ini, merupakan salah satu kampung batik tertua di Indonesia, berdasarkan informasi dari situs web Kampoeng Batik Laweyan.

Industri batik tulis dengan pewarna alami di Kampung Batik Laweyan mulai berkembang pada abad 14 masehi, pada masa pemerintahan Keraton Pajang.

Saat teknik batik cap ditemukan pada 1900-an, lahir juragan-juragan batik yang melegenda dari Kampung Batik Laweyan. 

Selain belajar melukis motif batik, wisatawan juga dapat berbelanja aneka macam batik di Kampung Batik Laweyan. Lokasinya berada di Jalan DR. Rajiman Nomor 521 Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta. 

Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 4,2 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. 

6. Taman Sriwedari 

Para pengunjung Solo CFD melewati kawasan City Walk sekitar Taman Sriwedari yang biasa dipakai sebagai lokasi jualan kuliner, Minggu (26/3/2023).
Para pengunjung Solo CFD melewati kawasan City Walk sekitar Taman Sriwedari yang biasa dipakai sebagai lokasi jualan kuliner, Minggu (26/3/2023). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Taman Sriwedari merupakan kompleks taman yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah Kota Solo. 

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (16/1/2022), pembangunan Taman Sriwedari dimulai pada 1899. Awalnya, lokasi Taman Sriwedari merupakan taman kota, kemudian menjadi kawasan rekreasi pada 1901. 

Taman Sriwedari dibangun di atas lahan yang dibeli Pakubuwono IX dan diberikan kepada putra mahkotanya yaitu Pakubuwono X.

Lokasi tanah yang kini menjadi Taman Sriwedari awalnya adalah milik seorang Belanda bernama Johanness Busselarr. 

Pada periode 1905 sampai 1917, Taman Sriwedari mengalami sejumlah pemugaran dan pengubahan fungsi.

Terdapat sejumlah bangunan wisata di Taman Sriwedari, antara lain Museum Radya Pustaka, gedung wayang orang, kebun binatang mini, dan gedung pagelaran wayang kulit. 

Taman Sriwedari yang dulu dikenal sebagai Taman Raja ini berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Nomor 275, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 2,2 kilometer dengan waktu tempuh 11 menit. 

7. Taman Balekambang 

Taman Balekambang Solo
Taman Balekambang Solo (Instagram)

Taman Balekambang yang berdiri sejak 1921 merupakan perwujudan kasih sayang orangtua kepada anaknya.

Obyek wisata ini merupakan pemberian Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Haryo atau Mangkunegara VII kepada dua anaknya, yaitu  Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini.

Oleh sebab itu, saat berkunjung ke Taman Balekambang wisatawan akan melihat dua patung di tengah taman dan di tengah kolam yang merupakan patung Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Dulunya, Taman Balekambang tertutup hanya untuk keluarga kerajaan. Namun, sejak 1944 ketika Mangkunegara VIII memerintah, taman ini dibuka untuk umum.  

Lokasi Taman Balekambang berada di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 2,3 kilometer dengan waktu tempuh delapan menit. 

8. Benteng Vastenburg 

Kawasan Benteng Vastenburg disita Kejari Jakarta Pusat atas kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya dengan terpidana Benny Tjokrosaputro.
Kawasan Benteng Vastenburg. (TribunSolo.com/Andreas Chris)

Benteng Vastenburg merupakan benteng peninggalan Belanda. Benteng yang dibangun pertama kali pada 1745 ini, awalnya digunakan oleh Belanda untuk mengawasi Keraton Surakarta Hadiningrat.

Memasuki akhir abad ke-20, Benteng Vastenburg sempat terbengkalai serta berada di tengah konflik kepemilikan.

Pada 2010, benteng ini akhirnya ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya, sekaligus mengalami perbaikan. 

Bentuk bangunan Benteng Vastenburg berupa bujur sangkar dengan dinding batu bata setinggi enam meter, serta dilengkapi dengan bastion.

Mengelilingi tembok benteng, terdapat parit yang dalam dengan penghubung berupa jembatan gantung untuk menuju ke pintu gerbang. 

Namun, jembatan itu sudah tidak ada lagi saat ini, serta hanya tersisa parit dangkal. Pada bagian Benteng Vastenburg terdapat lapangan cukup luas, yang dulunya digunakan sebagai lokasi apel bendera atau persiapan pasukan.

Lokasi Bentang Vastenburg berada di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 2,5 kilometer dengan waktu tempuh sembilan menit. 

9. Bendungan Taman Tirtonadi 

Upacara detik-detik Proklamasi di Bendung Tirtonadi Solo, Rabu (17/8/2022). Bendera berukuran 12 meter x 8 meter dibentangkan dalam prosesi itu. Dalam kesempatan itu, Korsp Peduli Sungai Solo Raya juga menyampaikan pesan dibalik upacara yang digelar di sungai ini. Yakni bahwa sungai di Solo Raya belumlah merdeka. Terbukti limbah dan sampah masih masuk ke sungai.
Upacara detik-detik Proklamasi di Bendung Tirtonadi Solo, Rabu (17/8/2022). Bendera berukuran 12 meter x 8 meter dibentangkan dalam prosesi itu. Dalam kesempatan itu, Korsp Peduli Sungai Solo Raya juga menyampaikan pesan dibalik upacara yang digelar di sungai ini. Yakni bahwa sungai di Solo Raya belumlah merdeka. Terbukti limbah dan sampah masih masuk ke sungai. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Jika ingin menikmati wisata low budget, kamu bisa mengunjungi Bendungan Taman Tirtonadi.

Lokasinya, bersebelahan dengan Terminal Bus Tirtonadi

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, bendungan ini merupakan pertemuan Kali Gajah Putih dan Kali Pepe.

Bendungan yang baru diresmikan pada 2019 lalu, terdapat bangunan jembatan di atas bendungan ini. 

Uniknya, material jembatan tersebut hampir sebagian besar menggunakan kaca, baik di lantai maupun pembatas kanan dan kiri. Desain atap jembatan juga dibuat cukup estetik dengan dominanasi warna biru.

Bantaran sungai di sekitar bendungan dilengkapi dengan jalur pedestarian dan taman.

Bendungan ini juga dilengkapi dengan dermaga  sehingga ke depannya dapat menunjang menunjang wisata air. 

Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 2,4 kilometer dengan waktu tempuh tujuh menit. 

10. Museum Batik Danar Hadi 

Koleksi batik zaman Kolonial Belanda sekitar tahun 1840 milik Museum Batik Danar Hadi Solo.
Koleksi batik zaman Kolonial Belanda sekitar tahun 1840 milik Museum Batik Danar Hadi Solo. (TribunSolo.com / Andreas Chris)

Museum yang berdiri sejak 1967 ini menyuguhkan koleksi batik kualitas terbaik dari berbagai daerah.

Koleksi yang ada meliputi batik asli keraton, batik China, batik Jawa Hokokai (batik yang terpengaruh oleh kebudayaan Jepang), batik pesisir (Kudus, Lasem, dan Pekalongan), batik Sumatera, dan lainnya. 

Dilansir dari situs web Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, museum ini memiliki koleksi kain batik mencapai 1.000 helai. Bahkan, sudah diakui Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. 

Pengunjung dapat melihat proses pembuatan batik, bahkan bisa mengikuti workshop pembuatan batik secara langsung. Museum Batik Danar Hadi berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 261 Surakarta, tepatnya di dalam kompleks Dalem Wuryaningratan. 

Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 2,4 kilometer dengan waktu tempuh delapan menit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved