Isu Rangkap Jabatan Bhre di Pilkada Solo
Polemik Bhre Diusung Jadi Penerus Gibran Meski Berstatus Raja Mangkunegaran, Politik Utang Budi?
Dengan politik utang budi ini Bhre dianggap memiliki jaminan akan meneruskan agenda politik yang sebelumnya telah diinisiasi oleh Gibran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - KGPAA Mangkunegara X atau Bhre dipilih menjadi sosok penerus mantan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Buktinya sejumlah parpol di Kota Solo telah sepakat mengusung Bhre sebagai calon wali kota Solo.
Begitu juga Relawan Gibran Bolone Mase yang bahkan turun tangan langsung mempromosikan Bhre ke masyarakat.
Pengamat Politik UNS Abdul Hakim menilai sosok Bhre dipilih karena ia memiliki utang budi ke keluarga Jokowi.
Naik tahtanya Penghageng Praja Mangkunegaran tersebut disebut-sebut tidak terlepas dari pengaruh mereka.
“Kalau kita membaca kronologi bagaimana Gusti Bhre terpilih sebagai Mangkunegara X itu juga didukung oleh keluarga Pak Jokowi,” jelas Hakim.
Dengan politik utang budi ini Bhre dianggap memiliki jaminan akan meneruskan agenda politik yang sebelumnya telah diinisiasi oleh Gibran.
Baca juga: Maju di Pilkada Solo Jateng, Bhre Disebut Tak Perlu Mundur sebagai Raja Mangkunegaran, Ini Alasannya
Baca juga: Bhre Maju Pilkada Solo Jateng, Benturan Kepentingan Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Menguat?
“Dia punya utang budi yang cukup signifikan kepada Pak Jokowi dan Gibran. Sehingga kebijakan dia akan cenderung melanjutkan apa yang dilakukan Gibran,” jelas Hakim.
Dengan demikian, di saat Gibran harus mengemban amanah sebagai Wakil Presiden, maka agenda-agenda politiknya tetap akan dilancarkan meski tak lagi menjabat Wali Kota Solo.
“Gusti Bhre kalau kita lihat sudah dipersiapkan sangat lama sehingga bisa menjadi semacam jaminan apa yang dibangun Gibran di Solo akan dilanjutkan meski harus pergi ke Jakarta. Menjadi bagian dari kaderisasi Pak Jokowi dan Gibran,” terangnya.
Sedangkan secara persona menurut Hakim, Bhre memiliki kemiripan dengan Gibran.
Mereka sama-sama tipikal orang lapangan yang menyelesaikan permasalahan dengan terjun langsung.
“Saya lihat di sini Gibran mencari sosok yang tidak terlalu jauh dari sosoknya. Muda, berpikiran luas, dan memiliki ideologi teknokratis. Orang yang tidak terlalu suka diskusi yang sifatnya wacana tapi menyelesaikan problem real di lapangan. Itu yang kita lihat sosok Gusti Bhre,” jelasnya.
| Parpol Pengusung di Pilkada Solo Jateng Sebut Bhre Komitmen Bakal Pisahkan Tugas Raja dan Wali Kota |
|
|---|
| Lampu Hijau Bhre Maju Jadi Wali Kota di Solo Jateng, KPU Sebut Tak Harus Mundur dari Mangkunegaran |
|
|---|
| Isu Rangkap Jabatan Bukan Satu-satunya Penghalang Bhre di Pilkada Solo Jateng, Ini Kata Pengamat! |
|
|---|
| Alasan Dibalik Gibran Endorse Bhre di Pilkada Solo, Pengamat : Esensial untuk Stabilitas Politik |
|
|---|
| Raja Mangkunegaran Maju Pilkada Solo Jateng, Pengamat Budaya : Harusnya Tak Terlibat Politik Praktis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.