Isu Rangkap Jabatan Bhre di Pilkada Solo
Raja Mangkunegaran Maju Pilkada Solo Jateng, Pengamat Budaya : Harusnya Tak Terlibat Politik Praktis
Kemungkinan Mangkunegaran terlibat politik praktis makin menguat apabila Bhre selaku Raja di Pura Mangkunegaran terjun di Pilkada Solo 2024.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre yang menjadi Raja di Pura Mangkunegaran digadang-gadang menjadi Calon Wali Kota Solo.
Pengamat Budaya Surojo menilai Praja Mangkunegaran seharusnya tak terlibat dalam politik praktis yang rawan konflik kepentingan.
Hal itu karena Mangkunegaran merupakan sebuah simbol kebudayaan.
Kemungkinan Mangkunegaran terlibat politik praktis makin menguat apabila Bhre selaku Raja di Pura Mangkunegaran terjun di Pilkada Solo 2024.
“Sekarang Mangkunegaran sebuah lembaga budaya. Karena ini menjadi simbol mestinya pemimpin dari simbol itu jangan sampai terkena hal-hal yang bersifat politis,” kata Surojo, kepada TribunSolo.com.
Di sisi lain, pendapat serupa diungkap oleh praktisi hukum Bambang Ary Wibowo.
Menurutnya, langkah Bhre untuk maju dalam kontestasi politik ini berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
Apalagi jika ditilik dari derajat Praja Mangkunegaran yang lebih rendah dari Keraton Kasunanan Surakarta.
Baca juga: Potensi Rangkap Jabatan Jika Bhre Maju Pilkada 2024 di Solo Jateng? Begini Kata Parpol Pengusung
“Dari sisi awu (derajat) lebih tinggi Keraton Kasunanan daripada Mangkunegaran. Kalau kemudian Pura Mangkunegaran yang mendapat kedudukan sebagai Wali Kota, bagaimana posisi Keraton?” terang Bambang Ary, kepada TribunSolo.com.
Ia justru menginginkan Gusti Bhre maju di kancah perpolitikan nasional.
Sebab, jika terpilih menjadi Wali Kota Solo, Bhre bakal membawahi Keraton Kasunanan Surakarta yang seharusnya memiliki derajat lebih tinggi ketimbang Praja Mangkunegaran.
“Saya menginginkan beliau naik nasional. Tidak di Solo karena memunculkan benturan secara tidak langsung. Nyaman tidak ketika memerintah Sinuhun?” ungkap Bambang Ary.
Menurutnya, hal ini akan menimbulkan kesan bahwa Mangkunegaran lebih diuntungkan jika Adipatinya menjadi Wali Kota Solo.
“Kalau yang dibangun Mangkunegaran terus, gimana? Keraton tidak pernah dibangun terus gimana? Sekarang aja Mangkunegaran dibangun terus sudah muncul kalimat itu. Keraton tidak akur akhirnya muncul alasan pembenar,” tuturnya.
Baca juga: Maju Jadi Calon Wali Kota Solo Jateng, Bhre Dihantam Isu Rangkap Jabatan sebagai Raja Mangkunegaran
Parpol Pengusung di Pilkada Solo Jateng Sebut Bhre Komitmen Bakal Pisahkan Tugas Raja dan Wali Kota |
![]() |
---|
Lampu Hijau Bhre Maju Jadi Wali Kota di Solo Jateng, KPU Sebut Tak Harus Mundur dari Mangkunegaran |
![]() |
---|
Isu Rangkap Jabatan Bukan Satu-satunya Penghalang Bhre di Pilkada Solo Jateng, Ini Kata Pengamat! |
![]() |
---|
Alasan Dibalik Gibran Endorse Bhre di Pilkada Solo, Pengamat : Esensial untuk Stabilitas Politik |
![]() |
---|
Polemik Harus Tidaknya Turun Tahta Jika Jadi Calon Wali Kota Solo Jateng, Begini Respons Bhre |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.