Diskominfo Boyolali Ajak Nguri-nguri Budaya Kesenian Tradisional, Lewat Anggaran DBHCHT
Kegiatan ini, merupakan kerjasama dengan sumber dari APBD Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT).
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Rifatun Nadhiroh
"Kami dari Bea Cukai Surakarta sangat mengapseriasi dari Kominfo Boyolali. Ini hasil kerjasama kami dengan Pemda Boyolali, atas wujud dari dana bagi hasil cukai dari tembakau (DBHCHT)," papar Dion.
Baca juga: Ada Oknum Perangkat Desa/Kades Tak Netral, Bawaslu Boyolali Akui Sulit Temukan Unsur Pelanggaran
Salah satu wujudnya, ialah lomba seni tradisional.
"Jadi memang kami menyasar dimana seni ini sudah sangat populer di Boyolali. Jadi kami memang mengembalikan dana yang kami pungut dari penerimaan cukai dari masyarakat untuk masyarakat kembali, dengan wujud lomba thek-thek ini," ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, jajaran OPD, dan beberapa perwakilan kecamatan.
Dalam sambutannya, ia berterima kasih kepada Bea Cukai Surakarta.
"Terimakasih Bea Cukai, maturnuwun atas supportnya ini tidak bosannya Pemerintah Kabupaten Boyolali (bekerjasama) dengan Bea Cukai dalam rangka gempur rokok ilegal ini," ujar Wahyu.
"Melalui berbagai media, baik seni budaya maupun kegiatan yang lain. Bahwa dalam rangka sosiailisasi, memberikan informasi kepada masyarakat akan bahaya rokok ilegal," ucapnya.
Juara 1 diraih oleh Sanggar Pramesthi asal Cepogo, juara 2 Sanggar Teater Bladong asal Karanggede, juara 3 Sanggar Wisanggeni asal Andong.
Juara harapan 1 diraih oleh Disabilitas Karya Manunggal asal Sambi, juara harapan 2 Bilahil Musthofa asal Klego, juara harapan 3 Krido Kawentar asal Musuk.
Juara favorit 1 didapatkan oleh Suko Parisuko asal Boyolali, juara favorit 2 Karanggayam Ambudaya Sawit, serta favorit 3 Gamatama asal Selo.
Salah satu perwakilan Juara 1 Sanggar Pramesthi, Sulaiman mengatakan bila ini merupakan tahun kedua ikut berpartisipasi.
"Tahun kemarin kami ikut raih juara harapan 2, setelah itu kami termotivasi lagi untuk memperbaki kekurangan kami. Alhamdulillah juara 1," kata Sulaiman.
Kelompoknya memainkan thek-thek, dengan membawakan cerita nyi kunti. Merupakan asal-usul dari sendang kunti, yang berada di dekat wilayah mereka tinggal.
Sebanyak 30 orang ikut dalam kelompok tersebut saat pementasan.
Dengan meraih juara 1, ia berharap anak-anak lebih termotivasi lagi kedepan.
(*/adv)
Asal Usul Cepogo Boyolali, Berawal dari Pesatnya Industri Kerajinan Logam di Desa Tumang |
![]() |
---|
Geger Penemuan Jasad Pria di Warung Hik Pandeyan Boyolali, Ternyata Sudah Meninggal 3 Hari Lalu |
![]() |
---|
Kuliner Khas Boyolali yang Mulai Langka, Tahu Susu Bahannya Susu dari Sapi yang Telah Melahirkan |
![]() |
---|
Di Boyolali Ada Kuliner Viral Es Ubi Ungu, Ternyata Kaya Akan Manfaat Bagi Kesehatan |
![]() |
---|
Sejarah SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Salah Satu Sekolah Terbaik di Indonesia yang Ramai Peminat |
![]() |
---|