Kasus KDRT Maut di Solo Jateng, 7 Saksi Diperiksa, Autopsi Jenazah Berjalan 3 Jam

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah saksi telah diperiksa kepolisian dalam kasus KDRT Maut di Solo yang menewaskan VH (42). 

Ada lebih kurang 7 orang yang telah diperiksa sebagai saksi. 

Itu sudah termasuk keluarga dan saudara terdekat korban. 

Tidak hanya itu, polisi juga telah melakukan autopsi terhadap korban yang tewas dianiaya suaminya AS (47). 

Autopsi dilakukan dengan diawali prosesi bongkar makam di Makam Boto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. 

Baca juga: Detik-detik Keluarga Korban KDRT Maut di Solo Jateng Buat Laporan, Bantah Ada Ancaman

Proses dilakukan sekira pukul 13.00 WIB hingga lebih kurang 3 jam berjalan. 

“Siang ini yang dilakukan di pemakaman pelaksanaan otopsi ini dari Satreskrim sudah koordinasi dengan keluarga," ucap Wakapolresta Solo, AKBP Catur Cahyonoia.

"Dari pihak keluarga menyetujui. Hari ini alhamdulillah dapat terlaksana otopsi berjalan dengan baik," tambahnya. 

Autopsi dilakukan untuk memperjelas tindakan KDRT seperti apa yang dialami korban.

“Otopsi ini kita ingin memperjelas dalam tindak pidana KDRT ini bagaimana seperti apa," jelas dia.

Baca juga: Pengakuan Sedih Adik Korban KDRT Maut di Solo Jateng : Saya Nggak Tega Sama Kakak

"Kita sinkronkan dengan rekonstruksi di TKP dengan pelaku,” tambahnya. 

Korban memiliki luka memar dan lebam di sekujur tubuhnya. 

“Kita ingin memastikan lagi dengan otopsi hari ini. Biar sinkron semua dari otopsi maupun visum luar kemarin biar sinkron semua," ucap dia.

"Yang pasti lebam dan memar di bagian kebentur,” tambahnya.

(*)