Berita DIY
Gempa Gunungkidul Terasa hingga Solo Raya Jateng, Ada Kaitan dengan Megathrust? Ini Penjelasan BMKG
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono sempat menjelaskan jika gempa Gunungkidul itu berada di zona megathrust.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Getaran gempa berkekuatan 5,5 yang mengguncang Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (26/8/2024) pukul 19.59 WIB sempat terasa hingga wilayah Solo Raya, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono sempat menjelaskan jika gempa Gunungkidul itu berada di zona megathrust.
Dia mengatakan, gempa tektonik itu berpusat di Samudra Hindia, selatan Gunungkidul dengan kedalaman 42 kilometer (km).
Baca juga: Waspada! Jawa Tengah Masuk 4 Zona Megathrust, Potensi Gempa Maksimum hingga M 8,9
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempang (megathrust)," kata dia, dilansir dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin.
Sampai pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan, gempa susulan terjadi sebanyak 11 kali dengan magnitudo terbesar 4,0 dan magnitudo terkecil 2,6.
Untuk informasi, wilayah pesisir selatan Yogyakarta ada pada jalur subduksi akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang membentang dari barat Sumatera hingga Pulau Timor.
Jalur ini dikenal sebagai zona megathrust, sehingga berpotensi mengakibatkan gempa besar dan tsunami.
Baca juga: Detik-detik Rumah Kakek 74 Tahun Rusak, Efek Gempa 5,8 Gunungkidul di Karanganyar Jateng
Dosen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Gayatri Indah Marliyani menjelaskan, DIY memang memiliki zona megathrust yang berada di sekitar 250 kilometer dari pesisir pantai selatan.
"Di situ ada zona megathrust. Jadi semua zona subduksi yang aktif itu punya potensi menimbulkan gempa dengan magnitudo besar," kata Gayatri dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/8/2024).
Meski demikian, dirinyamemastikan bahwa gempa yang mengguncang wilayah Gunungkidul, DIY pada Senin (26/8/2024) malam, umum terjadi di zona subduksi aktif.
Bahkan, hampir setiap hari terjadi gempa-gempa kecil di zona subduksi.
"Kalau menengah seperti tadi malam itu cukup sering, cuma yang tadi malam jadi perhatian karena lagi heboh megathrust, padahal itu kejadian umum," jelas dia.
"Beberapa bulan lalu juga ada gempa dengan magnitudo serupa di selatan Pacitan. Jadi sebenarnya bukan sesuatu di luar kebiasaan," sambungnya.
Detik-detik Mobil Terbakar saat Lewati Jalur Ekstrem Kaligesing-Yogyakarta, Begini Nasib Penumpang |
![]() |
---|
Waspada Penipuan Uang Palsu! Warga Bantul DIY jadi Korban, Pelaku Minta Ditransferkan Uang |
![]() |
---|
Waspada, Ini Daftar Kecamatan di Yogyakarta yang Rawan Terdampak Gempa Megathrust |
![]() |
---|
Cerita Pilu di Balik Penemuan Mayat Misterius di Wates Kulon Progo, Ternyata Korban PHK |
![]() |
---|
Niat Gagah-gagahan Cari Musuh Sambil Bawa Sajam di Jalanan, 2 Pemuda di Sleman Apes Ketemu Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.