Heboh Cuci Darah pada Anak dan Remaja, Dokter RS JIH Solo Jelaskan Penyebab Ginjal Rusak
Dokter RS JIH Solo menjelaskan, penyakit gagal ginjal ini semakin mudah menjangkiti seseorang, dengan pola makan dan pola diet yang kurang baik.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Belakangan ini, ramai di pemberitaan bahwa kini usia anak dan remaja sudah melakukan cuci darah.
Hal itupun menjadi perhatian publik, karena biasanya cuci darah dilakukan oleh orang dewasa karena mengalami kerusakan ginjal.
Lantas, apa penyebab ginjal seseorang bisa mengalami kerusakan?
Baca juga: Tips Cara Mencegah Agar Ginjal Tidak Rusak dari Dokter RS JIH Solo, Harus Dilakukan Sejak Usia Muda!
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS JIH Solo, dr. Aryo Suseno, Sp.PD.,K-GH, M.Kes FINASIM mengatakan ada banyak penyebab ginjal seseorang mengalami kerusakan.
"Kalau pada dewasa itu utamanya karena penyakit kronik, jadi terutama diabetes sama hipertensi," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (28/8/2024).
"Kalau di anak dan remaja, biasanya disebabkan oleh glomerulonefitis atau radang ginjal, atau ada gangguan anatomi dari saluran kencingnya," sambungnya.
Lanjutnya, selain hal tersebut, kerusakan ginjal juga bisa disebabkan karena apa yang kita konsumsi, seperti makanan dan minuman yang mengandung zat-zat tertentu.
Baca juga: Apakah Gagal Ginjal Kronis Bisa Sembuh? Simak Penjelasan Dokter RS JIH Solo
Namun, menurut Aryo penyebab tersebut tidak terlalu banyak terjadi.
"Misalnya yang sering dihubungkan dengan minum-minuman energi, cuma sebetulnya dari hasil-hasil penelitian, sampai saat ini belum ada yang mengarah kesana, yang memang sudah pasti berdasarkan textbook, ya tadi radang ginjal atau gangguan anatomi itu," jelasnya.
"Memang ada zat-zat seperti pemanis buatan, yang tergantung dalam minuman itu, juga bisa mengganggu ginjal kalau dikonsumsi berlebihan, tapi utamanya malah mungkin gula, kalau minuman itu kadar gulanya tinggi sekali," sambungnya.
"Itu bisa menyebabkan tadi akhirnya ke penyakit metabolik, penyakit-penyakit kronik seperti diabetes, hipertensi yang mana akhirnya ke gangguan ginjal," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Saraf Kejepit yang Bisa Mengganggu Aktivitas, Simak Penjelasan Dokter RS JIH Solo
Aryo menambahkan penyakit gagal ginjal ini semakin mudah menjangkiti seseorang, dengan pola makan dan pola diet yang kurang baik.
Selain itu, seseorang juga bisa terkena gagal ginjal karena aktivitas fisiknya tidak banyak.
"Akhirnya banyak juga yang muda-muda sudah kena gagal ginjal," singkatnya.
"Sekarang saya melihat, penyakit ini dialami oleh pasien yang semakin muda, dibanding zaman dulu yang cuci darah diatas 50 tahun, sekarang usia 20, 30 atau 40an tahun, saya belum pernah melakukan survei, tapi saya cenderung lebih sering menjumpai itu," pungkasnya. (*/adv)
Temuan Ulat Sayur di Makanan Bergizi Gratis Seharusnya Tidak Bisa Ditolerir, Menurut Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Izin Berenang di Sungai, Penghuni RPSDM Estu Tomo Asal Klaten Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo |
![]() |
---|
Harga Emas di Solo Hari Ini Sabtu 20 September 2025 : Harga Jual 1 Gram Emas Antam Rp2.178.000 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Solo Sabtu 20 September 2025, Semua Kecamatan Diprediksi Berawan |
![]() |
---|
Jarang Disorot, Relawan di Solo Bongkar Peran Vital Gibran: Blusukan Hingga Jadi Penyeimbang Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.