CPNS 2024
Para Dokter Spesialis Tak Berminat Kerja di Gunungkidul, Formasi CPNS Sepi Peminat
Sepinya peminat dokter spesialis untuk Kabupaten Gunungkidul karena aspek geografis dan kesempatan membuka praktek di tempat lain lebih kecil.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak 20 Agustus 2024 hingga 6 September 2024.
Tetapi, hingga kini sejumlah formasi belum ada pendaftar sama sekali.
Sebagian formasi itu adalah dokter spesialis.
Baca juga: Atap Kelas di SDN 4 Sambi Sragen Jateng Ambrol, Gedung Dibangun 12 Tahun yang Lalu
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Ismono mengakui kendala permasalahan terkait minimnya pendaftar CPNS dokter maupun dokter spesialis di wilayahnya sudah berulang kali terjadi.
Dia menyebut, sepinya peminat dokter spesialis untuk wilayah Kabupaten Gunungkidul karena aspek geografis dan kesempatan membuka praktek di tempat lain lebih kecil.
"Kalau dari analisa saya wilayah Gunungkidul memang tidak begitu menarik selain aspek geografis.
"Juga karena kesempatan para dokter terutama dokter spesialis ketika melamar pekerjaan di instansi pemerintah, maka mereka memiliki peluang atau kesempatan yang lain untuk melakukan praktek di tiga tempat yang dibolehkan, tentunya wilayah di Jogja, Sleman dan Bantul akan lebih menarik,"ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (2/9/2024).
Baca juga: Hendak Adzan, Pria di Karanganyar Jateng Malah Temukan Mayat di Mushola Dekat Flyover Palur Jateng
Padahal, berdasarkan kebutuhan sumber daya manusia, Ismono menyebutkan, khususnya tenaga dokter di Puskesmas dan dokter spesialis di RSUD sangat besar.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Gunungkidul memilik sebanyak 30 UPT Puskesmas dan terdapat 2 RSUD milik pemerintah, yaitu RSUD Wonosari dengan kelas C dan RSUD Saptosari dengan kelas D yang sudah status Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ).
Selain itu masih ada 6 RS milik swasta, kesemuanya dengan kelas D.
Maka, sesuai analisa rencana kebutuhan tenaga dokter umum di puskesmas jika dengan perbandingan 1:5.000 dan saat ini jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul mencapai 776.000 jiwa.
Agar jaminan kesehatan masyarakat terpenuhi untuk jumlah kebutuhan dokter di 30 puskesmas se-Kabupaten Gunungkidul memerlukan sekitar 5-6 orang dokter umum/Puskesmas dan 1-2 orang dokter gigi di puskesmas.
Baca juga: Menkes Geram Ungkap Fakta Baru di PPDS Undip, Ada Praktik Kekerasan Seksual Terjadi Puluhan Tahun
"Atau ditotal, kita butuh 150 dokter umum dan 60 dokter gigi itu untuk Puskesmas saja,"terangnya.
Sedangkan, analisa kebutuhan dokter umum di RSUD Wonosari dan RSUD Saptosari masing-masing minimal memiliki 10-15 orang dokter umum untuk kebutuhan pelayanan di UGD dengan 3 shif jaga.
Sedangkan untuk kebutuhan dokter spesialis di 2 RSUD antara lain spesialis bedah, obsgyn, anak, syaraf, mata, THT, jiwa, Rehab medik, dalam, ortopedi, jantung, jantung dan pembuluh darah, paru, anesthesi, kulit kelamin, radiologi, urologi, bedah mulut, ortodenti, dan lainnya, itu dibutuhkan rata-rata 2-3 orang dokter spesialis pada 2024 ini.
"Atau kalau ditotal kita itu membutuhkan sebanyak 60-75 dokter spesialis dengan berbagai jenis spesialisasi utk 2 RSUD pemerintah tersebut,"paparnya.
Dia menerangkan, dari total kebutuhan tersebut Kabupaten Gunungkidul baru tersedia sebanyak 98 dokter umum di 30 puskesmas, 32 orang dokter gigi di 30 puskesmas , 14 dokter umum di 2 RSUD dan 38 dokter spesialis di 2 RSUD.
Baca juga: Pria Tewas di Mushola Dekat Flyover Palur Karanganyar Jateng, Sempat Dikira Tidur
"Tentu kita masih kekurangan tenaga dokter, baik di Puskesmas maupun di RSUD,"tuturnya.
Dia menerangkan, maka untuk memenuhi jumlah tersebut dibukalah formasi CPNS untuk dokter umum dan spesialis.
"Namun ternyata sampai sekarang peminatnya terutama dokter spesialis sangat minim sekali,"ucapnya.
Selain penambahan dokter lewat jalur CPNS, pihaknya juga berupaya membuka penambahan dokter spesialis melalui jalur PPDS, saat ini disediakan anggaran pendidikan dari Kementerian Kesehatan.
Di mana, jalur PPDS ini bisa dimanfaatkan oleh para dokter umum di untuk meraih beasiswa pendidikan spesialis ini, atau bisa juga mengikuti PPDS dengan biaya mandiri.
"Namun untuk biaya mandiri masih dibatasi karena masih terbatas jumlah dokter umum yang ada saat ini agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan RSUD.
"Kami sangat berharap melalui rekruitmen CPNS ini, sampai akhir nanti ada penambahan pendaftar, agar kebutuhan dokter spesialis di Kabupaten Gunungkidul dapat terpenuhi secara bertahap,"tandasnya.
Pemkot Solo Bisa Percepat Pengangkatan CASN 2024, tapi Ada Syaratnya |
![]() |
---|
Kabar Gembira untuk CPNS dan PPPK 2024 di Solo, Pemerintah Percepat Pengangkatan Maksimal Oktober |
![]() |
---|
Prabowo Bakal Umumkan Nasib CASN 2024 Pekan Ini, Ada Kabar Gembira untuk CPNS dan PPPK Solo? |
![]() |
---|
Bawa Beberapa Poin Tuntutan, Calon PPPK di Sragen Bakal Temui DPRD, Tolak Tunda Pengangkatan CASN |
![]() |
---|
Pengangkatan Diundur, Calon PPPK di Sragen yang Akan Masuk Masa Pensiun Diberi Masa Kerja 1 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.