Berita Solo
Curhatan Warga Solo Jateng soal Gas Melon Langka, Hiswana Migas Ungkap Kondisi Pangkalan LPG
Warga Kota Solo 'sambat' kelangkaan gas elpiji 3 kilogram beberapa hari terakhir.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Warga Kota Solo 'sambat' kelangkaan gas elpiji 3 kilogram beberapa hari terakhir.
Tidak sedikit dari mereka bahkan sampai menuliskan aduan melalui ULAS Pemkot Solo.
Berikut sejumlah aduan soal kelangkaan gas melon di Solo :
"Gas nya tak kunjung reda Masih susah beli gas. Di pengecer susah di pangkalan kalah sama pengecer Mau pake kayu/arang takut asap menganggu kesehatan Truss bagai mana?? Pasokan ditambah Jumlah tabung di tambah Tapi kenapa susah beli??"
"Allohu Akbar benar.benar... Susah sekali untuk beli gas melon di lingkungan tempat saya, saya hamil n punya anak harus masak dll, ke warung semuanya bilang kosong, ada jg lihat banyak tp bilange karena bukan langgananya.( krn saya beli gas nya wktu kemaren pindah2 cari yg dekat, dan yg ada.yg warungnya jlanany tdk susah). ada jg kemaren yg nurunin gas dr mobil saya sudah bilang nempil 1 saja, bilange tidak afa. Ada toko stok nya 8 tabung, yg antri 15 lebih, saya disuruh ikut antri padahan ada nya cma 8 tabung n tdk pasti datangnya jam berapa. Saya posisi hamil 4 bulan jaga kandungan. Ke pertamina bilangnya jg kosong. Tolong pak wali kota atau siapa saja, aparat pemerintah, polisi dll. Itu diusut ditimbun dmn gas melon nya. Dan dikenai sangsi"
"Pagi mas wali,,, Akir2 ini gas 3kg langka, kami yg warga biasa susah banget nyari gas 3kg, tolong disidak warung2 makan, resto, ato outlet2 besar yg masih pakai gas 3kg yg seharusnya diperuntukkan buat rakyat miskin, mohon ditindaklanjuti njih,,,"
Baca juga: Penyebab Gas Melon Langka di Solo Jateng, Jumlah Kuota ke Pengecer Dikurangi dari Pusat
Sekretaris Hiswana Migas Kota Solo, Agustinus Aditya tidak memungkiri banyaknya keluhan warga kota Solo terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Pihaknya pun merespon dengan mengecek langsung di sejumlah distributor maupun pangkalan yang ada di kota Bengawan.
"Kita lantas berkoordinasi dengan Pemkot serta Pertamina. Kita cek lapangan ternyata kondisinya di pangkalan aman," terang Agustinus, Minggu (8/9/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Agustinus menjelaskan bahwa pasokan gas elpiji 3 kilogram di kota Solo telah ditambah selama tiga hari terakhir sekitar 58 ribu tabung yang disalurkan ke 2.000-an pangkalan di luar distribusi alokasi normal.
"Untuk per pangkalan berapa beda-beda ya, tergantung kekuatan dari pangkalan. biasanya antara 10 sampai 50 tabung," lanjutnya..
Agustinus menambahkan bahwa sebenarnya tidak ada kelangkaan ditingkat pangkalan.
Namun kelangkaan terjadi di tingkat pengecer lantaran pembatasan pemberian kuota ke pengecer dari 20 persen menjadi 10 persen.
"Itu memang aturan pusat ya, bahwa jumlah alokasi ke pengecer memang dikurangi," terangnya.
Pengurangan tersebut diakui Agustinus untuk lebih penerima dan pengguna gas elpiji 3 kilogram tepat sasaran.
"Tujuannya agar lebih tepat sasaran. Jadi ketika kemarin sempat mengeluh gas langka, berarti mereka belinya di tingkat pengecer, bukan di pangkalan. Sebenarnya masyarkat bisa langsung beli gas di pangakalan. Syaratnya pun mudah, tinggal bawa KTP, dari sisi harga juga lebih murah dibandingkan di tingkat pengecer," tutupnya.
Baca juga: Warga Solo Jateng Sambat Ketersediaan Gas Melon Sampai Lapor ke ULAS, Alami Kelangkaan?
Salah satu pangkalan yang mendapatkan penambahan alokasi tabung gas elpiji 3 kilogram, yakni pangkalan di jalan Teratai No. 35 RT 02 RW 14, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari.
Sang pemilik pangkalan, Muntasir mengaku tidak terjadi kelangkaan tabung gas di tempatnya.
Muntasir menambahkan bahkan dalam beberapa hari terakhir pihaknya bisa melayani pembeli yang baru pertama kali datang ke pangkalannya.
"Kalau disini tidak ada kelangkaan ya. Masih aman, cuma memang beberapa hari kemarin, banyak orang baru yang beli gas di sini. Mungkin biasanya beli di pengecer atau pangkalan lain," terangnya.
Untuk pengiriman gas elpiji di pangkalannya, Muntasir mengatakan setidaknya seminggu tiga kali dan mendapat jatah 45 tabung sekali kirim.
"Itu sudah cukup, karena hanya yang ber-KTP sini saja. cuma untuk 2 RW saja. Lalu kenapa langka saya malah ngak tahu. Kalau ada antrean betul, ya karena ada orang baru yang beli tadi," ungkapnya.
Meski ada pembeli baru, Muntasir mengaku tidak mengajukan penambahan kuota alokasi.
Sebab alokasi yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan pelangganya maupun pembeli baru.
"Karena kan tidak mungkin orang beli gas setiap hari. Rata-rata pembeli saya itu rumah tangga, jadi baru beli gas seminggu sekali, atau dua minggu sekali," pungkasnya.
(*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.