Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Tupperware Umumkan Penyebab Bangkrut, Bye Kotak Makan dan Wadah Minum Kesayangan Ibu-ibu

Tupperware telah menutup satu-satunya pabriknya mereka di Amerika Serikat yang berlokasi di South Carolina pada tahun ini

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
tupperwareman.co.uk
Ilustrasi produk Tupperware. 

TRIBUNSOLO.COM - Wadah kotak makan atau tempat minum merek Tupperware dikenal sebagai wadah kesayangan para ibu di Indonesia.

Di media sosial kerap beredar postingan di mana seorang anak akan ketakutan jika tanpa sengaja menghilangkan atau merusak Tupperware.

Namun kini popularitas Tupperware seolah meredup karena banyaknya pesaing yang berdatangan.

Kini perusahaan wadah makanan dan minuman itu telah mengajukan kebangkrutan setelah bertahun-tahun mengalami masalah keuangan.

"Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat terdampak oleh ekonomi makro yang penuh tantangan," kata Presiden dan CEO Tupperware Brands Corporation Laurie Ann Goldman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN pada Rabu (18/9/2024).

Baca juga: 4 Fakta Sritex : Pabrik Tekstil Sukoharjo Jateng Bantah Diisukan Bangkrut, Singgung Gempuran China

Tupperware disebut masih memiliki peluang dalam bisnis penyedia tempat makan berbasis plastik.

Namun, pada era di mana konsumen sudah lebih peka akan lingkungan, Tupperware akan lebih sulit menyegarkan mereknya, mengingat apa yang mereka jual adalah tempat makan berbahan plastik.

Tupperware yang pernah menjadi merek ternama di antara rumah tangga, saat ini disebut kurang populer di kalangan konsumen muda, berbeda dengan beberapa pesaingnya.

Adapun sinyal kebangkrutan Tupperware sudah dibunyikan sejak April 2023. Kala itu perusahaan mengungkapkan potensi adanya kebangkrutan.

Saat itu, Tupperware mengatakan jika mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak, perusahaan tidak akan bisa lagi mendanai biaya operasional mereka.

Namun, pada saat itu Tupperware berhasil menemukan jalan keluar.

Empat bulan setelah itu, mereka mencapai kesepakatan dengan para kreditornya untuk mengurangi kewajiban pembayaran bunga sebesar 150 juta dolar AS.

Baca juga: Cium Aroma Tak Sedap di Kamar Kosan, Perempuan Ini Temukan Janin Membusuk di Dalam Kotak Makan

Perusahaan juga memperoleh pembiayaan baru sebesar 21 juta dolar AS, perpanjangan tenggat waktu untuk membayar utang sekitar 348 juta dolar AS, dan pengurangan jumlah utang sekitar 55 juta dolar AS.

Sayangnya, keuangan perusahaan masih menurun setelah kesepakatan tersebut.

Tupperware telah menutup satu-satunya pabriknya mereka di Amerika Serikat yang berlokasi di South Carolina pada tahun ini dan mengakibatkan 148 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sebagai tambahan informasi, saham Tupperware telah anjlok 74,5 persen tahun ini dan terakhir diperdagangkan hanya pada harga 51 sen.

(Tribunnews)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved