Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Pengasuh Ponpes Cilacap Jateng Diduga Cabuli Sejumlah Santriwati, Lancarkan Aksi di Bulan Ramadhan

Aksi pencabulan ini disebut-sebut sudah dilakukan berlangsung sejak beberapa tahun lalu hingga menjadi buah bibir masyarakat sekitar.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Aji Bramastra
Ilustrasi kekerasan seksual ke anak-anak. 

TRIBUNSOLO.COM, CILACAP - Aksi bejat diduga dilakukan seorang pengasuh salah satu pondok pesantren (ponpes) di Cilacap, Jawa Tengah.

Pengasuh ponpes tersebut diduga mencabuli sejumlah santriwati.

Aksi pencabulan ini disebut-sebut sudah dilakukan berlangsung sejak beberapa tahun lalu hingga menjadi buah bibir masyarakat sekitar.

Baca juga: 5 Fakta Imam Masjid di Plupuh Jadi Korban Penganiayaan Saat Salat Subuh

Salah satu orangtua korban, MK (48), syok saat menerima laporan jika anaknya yang kini berusia 20 tahun menjadi salah satu korban pencabulan.

"Saya baru tahu akhir pekan kemarin. Anak saya pulang dari kuliah di luar kota, lalu cerita bersama teman-temannya," kata MK kepada wartawan, Jumat (20/9/2024).

MK menyebut, anaknya dicabuli oleh pengasuh ponpes tersebut saat masih duduk di bangku kelas 3 SMA, sekitar dua tahun lalu. 

"Enggak menyangka karena anak saya sudah keluar dari pondok sejak dua tahun lalu. Kalau kabar (soal kasus pencabulan di ponpes) memang ramai," ujar MK.

Baca juga: 2 Pria di Salatiga Aniaya Pemuda Gara-gara Berebut Satu Wanita, Berujung Ditahan Polisi

Orangtua korban lainnya, NK (58), juga mengungkapkan hal senada.

Dia menyebut anaknya yang berusia 18 tahun mengaku dicabuli pada bulan Ramadhan lalu.

"Peristiwanya waktu bulan puasa kemarin, tapi anak saya baru cerita bulan Juni. Rasanya sebagai orangtua enggak terima," kata NK yang menitipkan anaknya di ponpes tersebut selama tiga tahun.

Begitu tahu adanya aksi pencabulan itu, orangtua korban lantas memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setiyoko, mengaku pihaknya sudah menerima laporan dugaan pencabulan tersebut.

"Benar kami telah menerima laporan kasus dugaan kekerasan seksual dari beberapa santriwati. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Guntar.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved