Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Pengakuan Santriwati Korban Pencabulan Pengasuh Ponpes di Cilacap Jateng: Seperti Dihipnotis

Salah satu orang tua korban, MK (48) mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui hal tersebut setelah sang anak mengungkapkan kepadanya.

TribunJateng/Istimewa
Sejumlah orang tua korban kasus dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Cilacap saat melapor ke Unit PPA Satreskrim Polresta Cilacap. Jumat (20/9/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Cilacap, terus dilakukan penelusuran.

Diketahui sebelumnya, ada 5 korban yang melapor ke Polresta Cilacap.

Baca juga: Bocah Kelas 3 SD Korban Pelecehan, Terungkap saat Nonton Video Dewasa : Pernah Ngelakuin Kayak Gini

Salah satu orang tua korban, MK (48) mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui hal tersebut setelah sang anak mengungkapkan kepadanya.

Anak MK merupakan mantan santriwati disana.

Informasi terkait adanya dugaan pencabulan oleh pengasuh ponpes tersebut kata MK memang sudah beredar di masyarakat.

Namun mulanya dia tak mengetahui jika sang anak juga menjadi korban.

Hingga akhirnya saat pulang ke rumah, sang anak bercerita jika dia juga menjadi salah satu korbannya.

"Informasi dari masyarakat banyak (korban) tapi saya tidak tahu anak saya ada dan tidaknya. Ternyata pulang kemarin baru 2 hari, ternyata anak saya di dalamnya (ikut jadi korban)," jelas MK dilansir dari TribunJateng.

Seperti Dihipnotis

MK menambahkan, bahwa saat kejadian pelecehan seksual tersebut anaknya seolah-olah tidak sadar seperti terhipnotis.

Adapun berdasarkan pengakuan anaknya, kejadian tersebut berlangsung masih di area pondok pesantren.

"Itu (pelecehan seksual) di dalam pondok, didalam rumah pak kyai tersebut. Cuma setelah saya tanya anak tersebut, seolah-olah tidak sadar kaya ada hipnotis apa yah. Anak saya tidak sadar dengan dirinya sendiri dan dia pun selama ini tidak cerita apapun soal kejadian seperti itu," ungkap MK.

Dikatakan MK bahwa sampai saat ini dia belum mengetahui apakah anaknya sampai disetubuhi atau tidak oleh pengasuh pondok.

Akan tetapi anaknya mengaku sudah berkali-kali dilakukan pelecehan seksual dengan waktu dan tempat yang berbeda, termasuk di dapur saat membuat kopi.

"Waktu di dapur suruh bikin kopi, setelah membuat kopi disitu langsung melakukan pelecehannya, masuk kamar juga pernah katanya. Yang jelas anak saya tidak tahu persis dan tidak sadar persis dengan kejadiannya, kaya hipnotis," imbuh dia.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved