Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Fenomena Hari Tanpa Bayangan Bakal Terjadi Beberapa Wilayah di Jateng, Ini Dampaknya

Fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan bakal terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah.

Koordinator Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Hendra Suwarta Suprihatin
Ilustrasi hari tanpa bayangan. 

TRIBUNSOLO.COM - Fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan bakal terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah.

Hari tanpa bayangan ini bakal terjadi selama beberapa jam antara 9-13 Oktober 2024.

Baca juga: Kapan Hari Tanpa Bayangan di Jawa Tengah? Simak Prediksi BMKG dan Dampaknya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) Stasiun Ahmad Yani Semarang  menjelaskan peristiwa ini ditandai dengan posisi matahari yang berada tepat di atas kepala, sehingga bayangan benda tegak akan tampak menghilang.

"Biasanya matahari persis di atas kepala manusia atau bahasa umumnya hari tanpa bayangan," ujar Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Haris Syahid Hakim, saat ditemui di kantornya, Selasa (1/10/2024).

Efeknya

Meski demikian, Haris menegaskan bahwa fenomena kulminasi ini tidak akan menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan.

"Yang perlu digarisbawahi, kulminasi itu tidak mempengaruhi suhu. Walaupun matahari di atas kepala, belum tentu terjadi suhu maksimum rata-rata," kata dia.

Baca juga: Tulisan Mars SMK 1 Solo di Buku Catatan Jadi Kunci Identifikasi Korban Tewas di Bawah Flyover Palur

Menurut Haris, saat ini wilayah Jawa Tengah sedang memasuki masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan.

"Sehingga, bersamaan dengan terjadinya La Nina di Jateng, wilayah ini cenderung lebih basah ketimbang panas," ungkapnya.

Lebih lanjut, Haris menjelaskan bahwa beberapa daerah di Jateng telah memasuki musim penghujan pada akhir September hingga awal Oktober, khususnya di bagian tengah.

Sementara itu, Kota Semarang yang terletak di pantai utara, serta Jateng bagian timur, diperkirakan baru akan memasuki musim penghujan pada akhir Oktober.

"Daerah pantura, Semarang, dan Jateng bagian timur itu secara spesifik musim penghujan masuk pada 10 hari terakhir di Oktober, jadi awal sampai pertengahan Oktober masih dalam transisi pancaroba, jadi ada panas dan hujan," tandasnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved