Mazda Terbalik di Flyover Manahan Solo

Pengemudi Mazda CX-5 yang Mobilnya Terbalik di Flyover Manahan Solo Alami Microsleep, Ini Artinya

Microsleep diduga menjadi pemicu kecelakaan di Flyover Manahan Solo. Kecelakaan ini membuat mobil Mazda terbalik.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Mobil Mazda CX-5 yang terbalik di Flyover Manahan Solo, Rabu (30/10/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto

TIRBUNSOLO.COM, SOLO - Kecelakaan di Flyover Manahan Solo yang melibatkan Pengemudi Mazda CX-5 dipicu lantaran microsleep. 

Pengemudi Mazda menabrak Toyota Innova dan kemudian terbalik. 

Kejadian ini pada Rabu (30/7/2024). 

Lantas, apa itu microsleep? 

Microsleep adalah kondisi ketika seseorang tertidur secara tiba-tiba dan singkat, biasanya dalam hitungan detik atau fraksi detik.

Ini dibenarkan Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Agung Yudiawan. 

Dia mengatakan, terjadinya adu banteng antara mobil Mazda CX-5 dengan nomor polisi B 1247 SJV dan Toyota Innova dengan nomor polisi AB 1347 FO di Flyover Manahan Solo karena dipicu microsleep. 

Baca juga: Dugaan Korupsi Kades Simo Boyolali: Lapangan Voly Tak Kunjung Dikerjakan, Padahal Anggaran 2022

"Dari hasil penyidikan sementara itu didapati bahwa sopir Mazda tersebut mengalami microsleep. Hingga dia mengarah ke kanan membentur kendaraan dari arah berlawanan kaget kemudian dia membanting setir dan membuat mobil terbalik," ujar Agung.

Dalam kesempatan itu, Agung mengatakan bahwa baik pengemudi maupun penumpang Mazda CX-5 yang merupakan adik dari korban tidak mengalami luka serius meski kendaraannya sempat terbalik.

"Lukanya ringan saja yang banyak hanya kerugian materiil," kata Agung.

Ia pun juga mengimbau kepada pengendara lain untuk berhati-hati dan mengutamakan kondisi kesehatannya sebelum berkendara untuk menghindari kejadian serupa.

"Intinya kalau microsleep itu yang bisa mengetahui keadaan kondisi kan dari pengemudi sendiri-sendiri. Silahkan kalau pengemudi mengalami kecapekan atau tidak fokus atau kurang sehat atau mungkin habis minum obat-obatan yang dianjurkan dokter untuk tidak berkendara diharapkan bisa mematuhi anjuran tersebut. Lebih baik untuk istirahat dulu dan apabila sudah fit bisa berkendara lagi," pungkas Agung. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved