Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Atlet Wonogiri Gagal Main POPDA Jateng

NASIB Atlet Wonogiri di POPDA SD/SMP Jateng, Bisa Tanding Tapi Tak Dapat Sertifikat dan Medali

Atlet kontingen Wonogiri bisa bertanding di ajang tersebut, tapi harus rela tak bisa mendapat sertifikat atau medali.

Istimewa
Nasib para atlet Wonogiri sebelum mengikuti POPDA SD/SMP Tingkat Provinsi Jateng. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Beginilah nasib atlet usia SD hingga SMP dari kontingen Wonogiri pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) jenjang SD/SMP tingkat Jateng.

Mereka bisa bertanding di ajang tersebut, tapi harus rela tak bisa mendapat sertifikat atau medali.

Hal ini dikarenakan mereka tak terdaftar sebagai peserta resmi POPDA jenjang SD/SMP tingkat Jateng.

Berdasar informasi yang dihimpun TribunSolo, hal itu terjadi lantaran operator di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri tak menginput data peserta POPDA ke sistem pendaftaran.

Akibatnya, para atlet itu tak terdaftar sebagai peserta resmi.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, meminta maaf atas polemik yang terjadi itu. Ia mengakui ada kesalahan cukup fatal yang dilakukan oleh operator di Disporapar Wonogiri.

"Dengan segenap kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian, kealpaan, ketidakprofesionalan salah satu OPD teknis kami," kata dia, Rabu (6/11/2024).

Jekek, begitu juga ia disapa mengaku sudah memanggil operator beserta pihak Disporapar Wonogiri. Menurut Jekek, operator mengaku lupa tak mendaftarkan pada sistem yang disediakan.

Ia mengakui kejadian itu menjadi tamparan yang memalukan bagi pemerintah kabupaten. Selain itu, berdasarkan kronologis, pendaftaran dimulai sejak bulan September.

"Pengakuan lupa, saya tidak bisa menerima alasan seperti itu. Berarti ada fungsi kontrol yang tidak berjalan dengan baik," jelas Jekek.

Baca juga: 3 Fakta Sidang Pembunuhan Janda Muda di Slogohimo Wonogiri,Beda Pandangan Terdakwa & Penasehat Hukum

Ia menjelaskan ada delapan cabor yang dipertandingkan dalam POPDA SD/SMP tingkat Jateng yang diselenggarakan pada 4-7 November 2024 itu.

Diantaranya adalah atletik, bulutangkis, pencak silat, taekwondo, karate, panahan, renang dan wushu. Dari delapan cabor itu, Jekek menerima informasi hanya 6 cabor yang tetap bisa berangkat ke Semarang.

"Saya pertanyakan 6 itu yang seperti apa, apakah itu nanti mempunyai hak yang sama, apakah itu nanti mempunyai kedudukan yang sama atau seperti apa," katanya.

Menurut jawaban dari Disporapar Wonogiri, kata Jekek, 6 cabor itu hanya bisa mengikuti pertandingan sampai babak kualifikasi, tidak sampai babak eliminasi.

Meskipun atlet Wonogiri mendapat poin tertinggi di babak kualifikasi, mereka tak bisa melanjutkan pertandingan di babak gugur.

"Ini namanya bukan pertandingan, coba bayangkan atlet berlatih terus kualifikasinya oke, skoring tinggi terus tidak bisa masuk eliminasi bahasanya," katanya.

Baca juga: Jekek Ungkap Alasan Disporapar Tak Daftarkan Atlet Wonogiri Ikut POPDA SD/SMP Jateng : Ngaku Lupa

Dengan kondisi itu, saat itu ia berpandangan lebih baik tidak berangkat mengikuti POPDA demi menjaga mental atlet yang masih anak-anak.

Namun, keputusan atlet Wonogiri tetap berangkat berdasarkan hasil pertemuan para cabor dengan orang tua para atlet.

"Mereka sepakat dengan hasil mediasi antara Kabupaten dengan Provinsi. Itu sudah disampaikan dan orang tua oke untuk berangkat," terang dia.

Jekek mengatakan kejadian itu sekaligus menjadi evaluasi bagi penyelenggaraan, kerja dan kinerja pemerintahan Kabupaten Wonogiri.

"Saya sebagai bupati bertanggung jawab untuk itu karena itu bagian dari perangkat kerja kami. Maka sekali lagi kami mohon maaf sekaligus mohon sumbang saran masukan, untuk kami bisa melakukan perbaikan atas terjadinya kelalaian," imbuhnya.

Ia memahami perasaan kecewa dari para pelaku olahraga, termasuk atlet dan para orang tua serta masyarakat Wonogiri atas polemik itu. 

"Sekali lagi kami mengucapkan permohonan maaf, dan satu harapan nanti ada solusi terbaik, solusi yang kita sepakati bersama," ujar Jekek.

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved