Opini
Sepakbola Indonesia : Program Percepatan, Teknologi dan Kurikulum
Program percepatan sepakbola Indonesia yang diakukan saat ini berjalan pada trek yang benar walau dengan pro kontra yang ada.
Begitu juga dengan produk Video Analysis, ketika sport vest dan perangkat video analysis sudah terkoneksi maka hasil pergerakan akan dapat terlihat secara realtime atau dengan hasil versi cetaknya. Dengan begitu hasil dari analisis lapangan dapat dipantau oleh pelatih dan dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
Salah satunya untuk membandingkan data latihan dan data pertandingan. Efektivitas program latihan yang sudah dirancang juga dapat menjadi kajian pada tiap siklusnya atau sering kita sebut periodisasi latihan.
Periodisasi latihan memiliki beberapa tahapan, yaitu: tahap persiapan umum (TPU), tahap persiapan khusus (TPK), tahap pra-pertandingan (TPP), tahap pertandingan utama (TPUt) dan tahap transisi. Pada setiap tahapan latihan diatas, tim pelatih akan meracik komponen-komponen latihan seperti: daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kecepatan (speed) dan fleksibilitas (flexibility).
Kebutuhan tiap komponen tersebut juga disesuaikan dengan kecabangan olahraga. Contoh dalam olahraga sepakbola kebutuhan fisik pemain perlu mempertahankan performa bermain selama 90 menit, yang mana komponen daya tahan/endurance akan menjadi aspek yang dominan. Berbeda dengan atletik nomor lari cepat, kebutuhan fisik dominan ada pada komponen kecepatan/speed, sehingga program latihannya kedua cabang olahraga tersebut juga akan berbeda.
Mengupas lebih dalam lagi tentang ilmu kepelatihan, terdapat prinsip-prinsip latihan yang menjadi dasar dalam menentukan program latihan seperti frekuensi latihan, intensitas latihan, durasi latihan dan tipe latihan. Dalam penerapannya, frekuensi latihan merupakan berapa sesi latihan yang dilakukan dalam satu minggu. Intensitas latihan adalah berat ringannya tiap sesi latihan, yang mana pemantauan kondisi kebugaran pemain atau atlet akan termonitor melalui perangkat terkoneksi antara Rompi GPS dan Aplikasi.
Selanjutnya, durasi latihan adalah waktu yang dibutuhkan dalam satu sesi latihan, misalkan 60-90 menit. Sedangkan prinsip keempat tipe latihan adalah jenis latihan apa saja yang akan dilakukan dalam satu sesi latihan. Sinkronisasi prinsip latihan, komponen latihan dan periodisasi latihan dapat menjadi tolo ukur kualitas tim pelatih. Itulah kenapa dalam klub professional tim pelatih terdiri dari beberapa bagian seperti direktur teknik, pelatih utama, pelatih teknik, pelatih fisik dan pelatih khusus. Seperti dicontohkan dalam tim nasional sepakbola indonesia, Coach Shin Taeyong membawa tim kepelatihannya asal Korea Selatan untuk melengkapi semua kebutuhan lapangan, analisis dan medis.
Melihat dari progres yang ada, project percepatan sepakbola nasional berjalan sangat positif. Sinergitas induk organisasi sepakbola indonesia (PSSI), operator liga dan pemerintah akan menentukan bagaimana project ini berjalan. Perkembangan sepakbola usia dini juga akan menjadi nafas kedua sepakbola indonesia.
Filosofi Sepakbola Indonesia (FILANESIA) yang ada pada Buku Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia karya PSSI menjadi faktor penting dalam pengembangan potensi usia dini, didalamnya sudah tertuang sistem kepelatihan berdasarkan kelompok usia. Kualitas fisik, mental, teknik dan taktik diharapkan dapat berkembang sesuai dengan usia mereka dan diharapkan mencapai peak performance pada usia emasnya. Dengan demikian pondasi sumber daya sepakbola Indonesia akan kuat dan regenerasi pemain akan berjalan dengan baik.
(*/adv)