Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Peternak di Boyolali Buang Susu

APSI Sebut Masih Ada Pabrik yang Tolak Susu Lokal Boyolali : Datanya Ada, Banyak yang Tega

Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) menyebutkan, masih banyak pabrik susu yang menyepelekan peringatan Menteri Pertanian.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ilustrasi. Pemerasan susu sapi di peternakan milik warga, di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) menyebutkan, masih banyak pabrik susu yang menyepelekan Menteri Pertanian. 

Dimana sebelumnya, Menteri Pertanian telah mengancam industri pengolahan susu (IPS) untuk menyerap seluruh susu dalam negeri. 

Bahkan, mentan juga langsung menahan izin impor 5 perusahaan sebagai buntut peternak sapi perah yang ramai-ramai membuang susu segar lantaran tidak diserap atau dibeli oleh IPS.

Sebagai informasi, untuk menindaklanjuti kasus di atas, Menteri Pertanian langsung bergerak mengumpulkan para pemangku kepentingan, mulai dari peternak sapi perah, industri pengolah susu, sampai dengan pengepul di kantornya hari ini, untuk berdamai dan membuat kesepakatan bersama supaya industri bisa menyerap susu dari peternak nasional.

Namun, Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia, Agus Warsito, menemukan fakta lain di Boyolali

"Masih ada (pabrik yang menolak susu dari peternak)," ujar Agus. 

Baca juga: Peternak Susu Boyolali Minta Pemerintah Lindungi Peternak Sapi Perah, Batasi Impor dengan Regulasi 

Alasan penolakan susu segar dari peternak ini pun sangat subjektif. 

Pabrik kata Agus beralasan susu dari peternak berbau prengus, rasanya hambar, hingga tidak fresh. 

"La kalau alasannya begitu, gimana kita mau ngukur (Kualitas susu)," katanya. 

Dia menyatakan apa yang disampaikan ini bukan tanpa dasar. 

Dia mengetahui pabrik mana yang masih menolak susu segar dari peternak. 

"Kalau pak menteri mau saya tunjukkan, saya tunjukkan. Datanya ada. Ada pabrik yang tega-teganya nolak susu itu. Yang kayak itu sudah keterlaluan sebenarnya," tegasnya. 

Menurutnya, Pabrik hanya mencari untung sebesar-besarnya. 

Jika harga susu dunia rendah, pabrik mencukupi kebutuhan produksi dengan susu impor. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved