Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Karanganyar

Awal Tahun 2025, Puluhan Sapi di Karanganyar Terjangkit Virus PMK, Satu Ekor Mati

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar Ida Suyamtiningsih mengatakan ada 26 ekor sapi terjangkit virus PMK di 2025

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Petugas kesehatan hewan tengah menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku kepada sapi sehat di Kandang Komunal di Kelurahan Popongan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Jumat (1/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Tahun 2025, sapi di Kabupaten Karanganyar terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Tercatat dalam data Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar di tahun 2025, sudah ada puluhan sapi yang harus dipisahkan dari koloninya karena terjangkit PMK.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar Ida Suyamtiningsih mengatakan pada tahun 2025, ada sekira 26 ekor yang terjangkit PMK.

"Ada 26 sapi yang terjangkit PMK, 25 ekor sakit, dan 1 ekor mati," kata Ida, Jum'at (3/1/2025).

Ida mengatakan sapi yang sakit terjangkit virus PMK ini berada di wilayah Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar 

Masing-masing berada Desa Jatirejo, Bakalan, Giriwondo, Jumapolo, Sedayu, dan Paseban.

"Sedangkan sapi yang mati di Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar," ucap Ida.

Baca juga: Apa itu Virus PMK? Penyakit Mulut dan Kuku yang Kembali Teror Sapi di Sragen, Berikut Gejalanya

Baca juga: Mau Diresmikan Awal Tahun, Pembangunan Bendungan Jlantah Karanganyar Masih 99 Persen, Kurang Apa?

Ida mengatakan pasca menerima laporan ada sapi yang terjangkit virus PMK, pihaknya mengerahkan petugas Medik Hewan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar ke lokasi.

Para medik datang untuk memberikan edukasi ke peternak terkait penanganan sapi yang sudah terkena, pembatasan keluar masuk kandang, dihindarkan mendatangkan ternak baru, ternak sakit dipisahkan, penyemprotan desinfektan lingkungan kandang.

"Kami datangkan petugas Medik untuk memberikan informasi terkait penanganan agar virus tidak menular ke hewan ternak lainnya," kata dia.

Medik Veteriner Dispertan PP Karanganyar, Fathurrahman mengatakan dari 25 ekor sapi sakit dan 1 ekor sapi mati terjangkit virus PMK, masing-masing 5 ekor sapi sakit di Desa Jatirejo, Kecamatan Jumapolo, 6 ekor sapi sakit di Desa Bakalan, Kecamatan Jumapolo, 2 ekor sapi sakit di Desa Giriwondo, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar.

Lalu 5 ekor sapi sakit di Desa /Kecamatan Jumapolo, 3 ekor sapi sakit masing-masing di Desa Sedayu dan Desa Paseban, Kecamatan Jumapolo, dan 1 ekor sapi mati di Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo Kabupaten.

"Kebanyakan yang terdampak sapi jenis simental dan limousin, dan di sarankan untuk tidak memasukkan sapi baru dari luar daerah, desinfeksi kandang dan lingkungan, pengobatan," ucap Fathurrahman.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved