Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Karanganyar

PMK Masih Merebak di Karanganyar, Harga Anjlok, Pemilik Ternak Terpaksa Sembelih Sapi

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Kabupaten Karanganyar berdampak pada keberadaan hewan ternak sapi.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Putradi Pamungkas
Dok. Dispertan PP Kabupaten Karanganyar
Petugas Medis Veteriner Dispertan PP Kabupaten Karanganyar memeriksa sapi-sapi milik warga Karanganyar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Kabupaten Karanganyar berdampak pada keberadaan hewan ternak sapi.

Selain banyak sapi ternak yang terpaksa dimatikan karena terdampak PMK, harga jual hewan tersebut juga merosot.

Salah satu pemilik sapi ternak di Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Suparno.

Ia mengaku ada 6 ekor sapi miliknya yang terdampak virus PMK.

"Awalnya saya punya 14 ekor sapi, namun karena PMK kini tinggal 8 ekor," kata Suparno, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Wonogiri Dapat 36 Ribu Vaksin PMK dari Kementerian, Bupati Jekek Ingatkan Masyarakat Jangan Tolak

Suparno mengatakan dari 6 ekor sapi miliknya yang terdampak PMK, 5 ekor disembelih paksa dan 1 ekor sapi mati .

Ia menuturkan, akibat PMK tak hanya sepi, tapi juga harga sapi menjadi anjlok.

"Kini saya hanya tersisa sapi jenis Limosin dan Simental saja," ungkap dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved