Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Boyolali

Kasus PMK Sapi di Boyolali Tinggi, Pemkab Perketat Laju Distribusi Hewan

Terbaru, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mencatat 17 ekor sapi mati dan 102 ekor sapi bergejala PMK.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com
Ilustrasi. Petugas Dispangtan melakukan pengecekan kesehatan sapi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Boyolali tambah ganas.

Kasus kematian akibat penyakit itu terus bertambah.

Terbaru, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mencatat 17 ekor sapi mati dan 102 ekor sapi bergejala PMK.

Penyebaran virus PMK ini kebanyakan terjadi di lalu lintas hewan ternak.

Pemkab Boyolali memang belum ada rencana menutup 5 pasar hewan yang ada.

Disnakkan memilih untuk melakukan upaya antisipasi dulu.

Caranya, sebelum pasar dibuka, relawan PMI akan menyemprot dulu seluruh pasar dengan cairan desinfektan.

Pengawasan di pasar hewan pun diperketat.

"Kemudian sapi-sapi yang akan masuk, teman-teman dari Dinas pasar akan melakukan spraying (penyemprotan)," kata kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Jumat (3/1/2025).

Baca juga: Kasus PMK Sapi di Boyolali, 17 Ekor Mati, 102 Ekor Alami Gejala

Lalu, dokter hewan, balai veteriner, Keswan dan UPT Keswan mengecek kesehatan sapi yang akan masuk.

Jika sapi ditengarai sakit, diminta untuk dilakukan isolasi.

Kerjasama dengan paguyuban pedagang hewan di setiap pasar juga sangat penting.

Melalui paguyuban, pihaknya meminta agar para pedagang lebih berhati-hati dan disiplin.

"Jadi kami minta paguyuban agar tak membawa sapi yang bergejala. Diobati dulu," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved