Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jembatan Mondokan Sragen Putus

Jembatan Darurat Penghubung Jateng-Jatim di Gondang Sragen Selesai Dibangun, Pengendara Harus Antre

Setelah memakan waktu hampir 1 minggu, akhirnya jembatan yang terbuat dari bambu itu selesai dibangun.

TribunSolo.com/ Septiana Ayu
Warga melintas di jembatan darurat di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Selasa (14/1/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga kini bisa kembali mengakses jalan yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen melalui jembatan darurat.

Setelah memakan waktu hampir 1 minggu, akhirnya jembatan yang terbuat dari bambu itu selesai dibangun.

Warga, khususnya para pengendara sepeda motor sudah bisa melewati jembatan darurat tersebut sejak Sabtu (11/1/2025) sore.

Ya, jembatan darurat tersebut hanya bisa dilintasi sepeda motor karena lebar jembatan hanya 120 cm.

Tentu saja, jembatan tidak bisa dilalui kendaraan dari dua arah sekaligus.

Dimana, ketika melintas harus mengantre terlebih dahulu, memastikan kendaraan dari arah berlawanan selesai melintas di atas jembatan.

Tak perlu khawatir, karena setiap waktunya ada warga yang berjaga di jembatan tersebut, untuk mengatur keluar masuk kendaraan.

Bagi yang takut melintas jangan khawatir, karena bisa dibantu menyeberangkan jembatan oleh warga yang berjaga di sekitar lokasi jembatan.

Mengingat, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang takut menyeberang, terutama dirasakan para pelajar dan emak-emak.

Baca juga: 3 Fakta Peresmian Jembatan Butuh Sragen, Pernah Terkendala Pembebasan Lahan

Jembatan darurat ini dibangun 50 meter dari posisi jembatan yang semula.

Jika dari arah Kecamatan Gondang, maka sebelum lokasi jembatan yang ambrol belok ke kanan, melintasi jalan kecil, lalu menyeberang ke jembatan.

Para pengendara pun juga diminta berhati-hati, mengingat kondisi jalan masih berupa tanah.

Selain itu, juga disediakan kotak sukarela, yang bisa diisi pengendara secara sukarela seperti namanya.

Bagi pelajar dapat melintas secara gratis, tanpa harus mengisi kotak sukarela tersebut.

Kepala Desa Tunggul, Suntoro mengatakan ke depannya akan dibangun dengan penyangga berupa besi, dengan harapan jembatan sementara itu bisa diakses mobil hingga truk.

"Ketika besi datang, nanti bisa dipasang kembali, pembangunannya dalam waktu dekat," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (14/1/2025).

Warga sekitar, Sumarno mengatakan dalam sehari, ada lebih dari 1.000 sepeda motor yang melintas di jembatan tersebut.

"Sehari 1.000 motor ada, karena akses Jateng dan Jatim," ujarnya.

Menurutnya, jembatan paling ramai dilewati pada saat pagi hari saat jam masuk sekolah. 

(*)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved