Kasus PMK di Wonogiri
Ada Warga Tolak Vaksin PMK, Bupati Wonogiri: Jangan Salahkan Pemerintah
Jekek, sapaan akrabnya, menegaskan vaksinasi itu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah demi membangun imunitas
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, meminta warga agar tak menolak jika ternaknya akan disuntik vaksin di tengah mewabahnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ia mengatakan, penolakan vaksin sempat terjadi di wilayah Kecamatan Selogiri.
Sempat ada warga yang enggan ternaknya disuntik vaksin PMK.
"Jangan sampai vaksinasi itu ditolak, kalau sapi mati baru komplain, tidak fair. Ada itu, vaksin ditolak, begitu sapinya mati kena PMK baru dipertanyakan," jelasnya, Senin (20/1/2025).
Jekek, sapaan akrabnya, menegaskan vaksinasi itu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah demi membangun imunitas atau kekebalan ternak di tengah outbreak PMK yang saat ini terjadi.
"Tidak bisa ditolak, kalau ditolak kemudian mati ya mohon maaf, jangan menganggap pemerintah tidak mengambil langkah-langkah antisipasi, ini untuk memberikan pemahaman sekaligus edukasi ke masyarakat," katanya.
Wonogiri sendiri bakal mendapat jatah 36 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Pemerintah Pusat dalam waktu dekat.
"36 ribu (vaksin). Itu nanti kira-kira di bulan Februari," ujar Jekek.
Baca juga: PMK di Boyolali Kian Meluas, 538 Ekor Sapi Terpapar, 38 Ekor MatiĀ
Ia menjelaskan karena ketersediaan vaksin saat ini terbatas, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dengan vaksin yang saat ini sudah ada.
Pada Selasa (21/1/2025) besok, pihaknya juga akan melakukan vaksinasi secara serentak, di Kecamatan Manyaran, Purwantoro dan Slogohimo.
Adapun berdasarkan data Dinas Pertanian Wonogiri yang diakses melalui laman instagram @dinaspertanianwonogiri, hingga Senin (20/1/2025) tercatat 1.565 total kasus PMK.
Selain vaksinasi juga mengambil langkah antisipasi penyebaran PMK melalui penutupan seluruh pasar hewan di Wonogiri.
Diketahui, seluruh pasar hewan di Wonogiri mulanya ditutup sejak 3 hingga 9 Januari 2025. Pemkab kemudian memperpanjang penutupan selama tujuh hari sejak 10 hingga 16 Januari.
Kemudian, penutupan pasar hewan itu kini kembali diperpanjang selama tujuh hari, terhitung mulai hari ini, Jumat (17/1/2025) hingga Kamis (23/1/2025) mendatang.
"Penutupan pasar ini kan sampai tanggal 23 Januari, apa goal yang akan kami raih? Saat ruang ekonominya tutup, maka kan akan memberikan alarm, memberikan pemahaman kepada masyarakat, ada sesuatu, mewabahnya virus PMK," ujarnya.
(*)
Hari Pertama Pasar Hewan Wuryantoro Wonogiri Dibuka Lagi, Hanya Ada Empat Ekor Sapi |
![]() |
---|
Meski Hanya Ada 4 Sapi di Hari Pertama Pasar Hewan Wonogiri Dibuka, Ada 1 Sapi yang Terjual |
![]() |
---|
Hari Pertama Dibuka, Hanya Ada 4 Sapi Dijual di Pasar Hewan Wuryantoro Wonogiri |
![]() |
---|
Momen Hari Pertama Pembukaan Pasar Hewan di Wonogiri: Suasana Masih Sepi, Sudah Ada Sapi Laku |
![]() |
---|
3 Pekan Tutup, Pasar Hewan Wonogiri Kembali Dibuka, Sapi Bergejala PMK Dilarang Masuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.