Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Jokowi di Solo

Sekjen PKB Minta PDIP Tak 'Kompor-kompori' Hubungan Jokowi dengan Prabowo

Sekjen PKB meminta agar PDIP tidak memperkeruh hubungan antara Jokowi dan Prabowo yang kini terjalin baik.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/Jeprima
JOKOWI SALAMI PRABOWO - Joko Widodo saat bertemu Prabowo Subianto usai sama-sama mencoba kereta MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Sekjen PKB minta jangan ada pihak yang berusaha kompor-kompori hubungan Jokowi dan Prabowo. 

TRIBUNSOLO.COM -  Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus soal adanya pihak yang ingin pisahkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Sekjen PKB meminta agar PDIP tidak memperkeruh hubungan antara Jokowi dan Prabowo yang kini terjalin baik.

"Tidak usah dikompor-kompori, lebih baik saling menjaga kekompakan dan keberlanjutan. Setiap presiden memiliki gaya kepemimpinan dan prioritas program yang berbeda tetapi itu tidak perlu menjadi sumber masalah, apalagi perpecahan," kata Jazilul kepada wartawan, Rabu (12/2/2025) dikutip dari Kompas.TV.

Baca juga: Tanggapan Jokowi Soal Vandalisme dan Aksi Massa Adili Jokowi di Solo : Itu Kan Ungkapan Ekspresi

Jazilul menjelaskan, Presiden Prabowo memahami dengan baik bagaimana menjalankan pemerintahan saat ini.

Menurutnya, Prabowo adalah sosok yang merangkul semua pihak demi persatuan bangsa.

"Menurut saya, Pak Prabowo sangat memahami filosofi etika Jawa mikul dhuwur mendem jero, yang berarti mengangkat hal baik untuk diteruskan dan menyimpan serta menghentikan hal yang kurang baik," kata Jazilul.

Dia juga menilai, Presiden Prabowo ingin seluruh elemen bangsa bersatu untuk mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan bersama.

Baca juga: Deddy Corbuzier Dilantik sebagai Stafsus Menhan, Berikut Daftar Artis Gabung Pemerintahan Prabowo

"Pak Prabowo berharap semua komponen bangsa dapat bersatu dalam membangun negara demi kesejahteraan rakyat," katanya.

Dilansir dari Tribunnews.com, sebelumnya Politisi PDIP Deddy Sitorus merespons pernyataan Presiden Prabowo terkait adanya pihak yang ingin memisahkannya dengan Jokowi

Deddy mengatakan, dalam menjalankan pemerintahan, Prabowo dan Jokowi harus dipisahkan. 

Sebab, seorang presiden harus bisa memimpin negara tanpa diintervensi oleh siapa pun.  

"Ya kan pisah dong, orangnya memang sudah berbeda, masa digabung-gabungin, apa kata orang? Memang kan harus pisah satu mantan presiden, satu presiden," kata Deddy di gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Baca juga: PSI Bicara soal Sosok yang Mau Pisahkan Prabowo dan Jokowi, Ingatkan Bakal Berakhir Sia-sia

Demikian ketika ditemui awak media di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan Rabu (12/2/2025) kemarin,  Deddy Sitorus menegaskan kalaupun hubungan Jokowi dengan Prabowo pisah maka itu sudah beda kepentingannya bukan karena pengaruh pihak lain.

Pernyataan itu disampaikan Deddy, menanggapi adanya tudingan kalau PDIP menjadi pihak yang berupaya memisahkan Prabowo dengan Jokowi.

"Namanya politik kan basisnya kepentingan pastinya, kalau sepanjang mereka punya kepentingan berdua, siapapun tidak bisa memisahkan," kata Deddy.

Menurut Deddy, PDIP saat ini tidak memiliki  urusan apapun dengan kedua sosok tersebut.

PRABOWO HORMAT JOKOWI - Prabowo Subianto (kedua kiri) memberi hormat kepada Joko Widodo (kanan) didampingi Luhut Panjaitan (ketiga kiri) usai mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Prabowo setelah menjadi presiden mengaku ada pihak yang sengaja ingin pisahkan dia dengan Jokowi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
PRABOWO HORMAT JOKOWI - Prabowo Subianto (kedua kiri) memberi hormat kepada Joko Widodo (kanan) didampingi Luhut Panjaitan (ketiga kiri) usai mengadakan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Prabowo setelah menjadi presiden mengaku ada pihak yang sengaja ingin pisahkan dia dengan Jokowi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sehingga kata anggota DPR RI Fraksi PDIP tersebut enggan bicara jauh perihal isu tersebut.

"Itu urusan beliau beliau, kita ga ada urusan untuk memisah atau merekatkan mereka," kata Deddy.

"Pasti berpolitik itu kan soal kepentingan," sambung dia.

Dengan begitu, Deddy menegaskan, kalaupun nantinya Jokowi dengan Prabowo berpisah itu karena sudah tidak ada kepentingan satu sama lain.

Pasalnya diyakini Deddy, dalam politik yang dikedepankan adalah asas keberpihakan dan kepentingan bukan belas kasihan.

"Lah di politik ada berdasarkan belas kasihan? Kan enggak ada ya. Di samping itu, politik biasa, politik yang adiluhur kan berdasarkan moral dan keberpihakan," kata dia.

"Tapi kalau melihat soal ini kan soal politik, jadi kalaupun ada yang memisah antara pak Jokowi dan pak Prabowo ya di antara mereka berdua tidak akan ada orang lain," tukas Deddy.

Respons Jokowi di Solo

Presiden Prabowo Subianto menyebut ada pihak-pihak yang berusaha menjauhkan dirinya dengan Mantan Presiden Jokowi di Kongres ke-XVIII Muslimat NU digelar di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025) lalu.

Jokowi pun menegaskan hubungannya baik dengan Ketua Umum Gerindra tersebut meski sempat jadi rival di Pilpres 2014 dan 2019.

“Hubungannya baik-baik saja sangat baik. Kan biasa dalam politik berkompetisi,” ungkapnya saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (11/2/2025).

HUBUNGAN BAIK DENGAN PRABOWO : Jokowi saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (13/1/2025). Jokowi menegaskan hubungannya baik dengan Prabowo Subianto meski sempat jadi rival di Pilpres 2014 dan 2019.
HUBUNGAN BAIK DENGAN PRABOWO : Jokowi saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (13/1/2025). Jokowi menegaskan hubungannya baik dengan Prabowo Subianto meski sempat jadi rival di Pilpres 2014 dan 2019. (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Ia mengungkapkan tak pernah ada masalah berarti yang membuat hubungannya dengan Prabowo menjauh.

“Sangat solid. Sama sekali nggak pernah ada masalah,” tuturnya.

Ia pun tak begitu mempermasalahkan ada pihak yang berusaha menjauhkan dirinya dengan Prabowo.

“Ya nggak apa-apa (ada yang mau menjauhkan). Tapi sekali lagi hubungan saya dan Pak Prabowo hubungan baik yang sudah lama terjalin. Ya biasa saja (pihak yang ingin menjauhkan),” jelasnya.

Di kesempatan yang sama Prabowo juga menyampaikan ia banyak belajar politik dari Jokowi. Jokowi pun menepis hal ini. Menurutnya, justru sebaliknya ia yang banyak belajar dari Prabowo.

“Enggak (Prabowo belajar politik dengan Jokowi). Saya yang belajar politik ke Pak Prabowo. Saling belajar. Banyak (yang dipelajari dari Prabowo),” tuturnya.

Baca juga: Prabowo Ungkap Ada Pihak yang Ingin Pisahkan Dirinya dengan Jokowi : Strategi Pecah Belah Bangsa

Jokowi juga membenarkan pernyataan Prabowo yang dikenalkan oleh Ketua Umum PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui dirinya. Ini menjadi salah satu kunci sukses kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.

“Kalau itu iya (mengenalkan Khofifah) saya yang menyampaikan dalam rangka Pilpres Pak Prabowo sebaiknya ketemu dengan Bu Khofifah di Surabaya untuk berdiskusi mengenai Jatim,” jelasnya.

Hingga kini Jokowi mengaku masih sering bertemu dengan Prabowo. Terutama saat sama-sama menghadiri undangan pernikahan sejumlah tokoh.

“Kalau pas ke Jakarta sering ketemu waktu di perkawinan putrinya Pak Akbar Tandjung, putranya Pak Hatta Rajasa bertemu lama,” jelasnya.

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved