RS Kardiologi Emirates Indonesia

Pemkot Solo Bakal Sumbang 17 Nakes untuk Dukung Operasional RS Kardiologi Emirates Indonesia

Tenaga kesehatan ini akan berada di bawah pengelolaan RSUP dr. Sardjito sebagai operator rumah sakit.

TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
PEMKOT SOLO SUMBANG NAKES. Kepala BKPSDM Pemkot Solo Dwi Ariyatno saat ditemui TribunSolo.com, beberapa waktu lalu. Dwi Ariyatno memastikan 17 tenaga kesehatan (nakes) dari pihaknya akan diperbantukan untuk mendukujng operasional RS Kardiologi Emirates Indonesia. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala BKPSDM Pemkot Solo Dwi Ariyatno mengungkapkan pihaknya akan menyumbangkan 17 tenaga kesehatan untuk mendukung operasional RS Kardiologi Emirates Indonesia.

Tenaga ini akan berada di bawah pengelolaan RSUP dr. Sardjito sebagai operator rumah sakit ini.

“Sampai dengan besok operasional berjalan dari unsur kita ada 17,” jelasnya.

Sebanyak 7 orang telah siap ditempatkan di rumah sakit ini.

Sedangkan 10 lainnya masih memerlukan pendidikan untuk bekerja di tempat ini.

RS KARDIOLOGI EMIRATES INDONESIA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau RS Kardiologi Emirates-Indonesia, di Jebres, Solo, Sabtu (23/11/2024) lalu. Pemkot Solo bakal menyumbangkan 17 tenaga kesehatannya untuk mendukung operasional RS Kardiologi Emirates Indonesia.
RS KARDIOLOGI EMIRATES INDONESIA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau RS Kardiologi Emirates-Indonesia, di Jebres, Solo, Sabtu (23/11/2024) lalu. Pemkot Solo bakal menyumbangkan 17 tenaga kesehatannya untuk mendukung operasional RS Kardiologi Emirates Indonesia. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

“Yang siap penugasan 7 orang. 2 dokter, 1 fisikawan medis, 1 radiografer, 3 perawat. Ini yang memenuhi syarat operasional standar. 10 orang lagi perawat memenuhi standar kompetensi tapi butuh peningkatan di bidang keahlian perawatan jantung. Nanti saya sekolahkan dulu. Nanti kalau sudah selesai menyusul bergabung,” jelasnya.

Menurutnya, menempatkan tenaga kesehatan dari pemerintah kota solo penting untuk transisi.

Nantinya rumah sakit ini akan diserahkan ke Pemerintah Kota Solo.

“Nanti dipersiapkan transisi pengelolaan ke pemkot. Kita juga menyiapkan transisi pengetahuan. Nanti support SDM di bawah pengelolaan RSUP dr. Sardjito ada beberapa SDM ditugaskan di sana baik medis dan penunjang,” jelasnya.

Dalam jangka waktu 2 tahun pihaknya akan melakukan operasional secara bertahap. Pengoperasian secara penuh akan membutuhkan tenaga sekitar 300 orang.

“Kalau operasional full 300 orang. Tapi proses operasional bertahap. Untuk ijin pelayanan ada beberapa fungsi yang dijalankan. Termasuk IGD, dokter IGD kita yang siapkan. Target sampai 2 tahun ke depan,” ungkapnya.

Baca juga: Tarik Dokter RSUP dr. Sardjito ke RS Kardiologi di Solo, Menkes: Dokter Tak Boleh Kerja di RS Lain

Tak menutup kemungkinan tenaga kesehatan juga diisi melalui jalur rekrutmen.

Pihaknya telah menerima sejumlah lamaran dari eksternal untuk menempati sejumlah posisi.

“Beberapa personil sudah kita siapkan. Kekurangannya kita tambahi. Untuk internal kita sharing dengan beberapa puskesmas dan rumah sakit. Ada juga yang dari potensi eksternal. Ada beberapa yang daftar akuisisi talenta yang kita buka. Kita cocokkan saja menempati posisi dimana. Kekurangannya kita penuhi dari proses perekrutan,” jelasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved