Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Buruh PT Sritex Sukoharjo Terancam PHK

Kisah Karwi, 17 Tahun Mengabdi di Sritex Sukoharjo, Ramadan Menganggur Pasca di-PHK Bareng Istri

Salah satu karyawan Sritex bagian pertenunan, Karwi di-PHK setelah mengabdi selama 17 tahun di PT Sritex Sukoharjo

Laporan wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Suasana haru masih menyelimuti pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Kabupaten Sukoharjo pada Jumat (28/2/2025). 

Hari ini menjadi momen terakhir bagi 8.475 karyawan untuk bekerja di pabrik yang telah menjadi tempat mereka mencari nafkah selama bertahun-tahun.

Ironinya, mereka merayakan hal tersebut bak merayakan kelulusan sekolah.

Sebagai bentuk kenangan atas pertemanan dan kekeluargaan yang terjalin selama ini, para karyawan melakukan corat-coret seragam kerja mereka.

Mereka saling membubuhkan tandatangan rekan kerja di seragamnya. 

CORAT-CORET SERAGAM. Karyawan PT Sritex Sukoharjo melakukan corat-coret seragam kerja jelang hari terakhir mereka bekerja, Jumat (28/2/2025). Diketahui hari ini menjadi hari terakhir 8.475 karyawan bekerja di pabrik yang telah menjadi tempat mereka mencari nafkah selama bertahun-tahun karena adanya PHK massal.
CORAT-CORET SERAGAM. Karyawan PT Sritex Sukoharjo melakukan corat-coret seragam kerja jelang hari terakhir mereka bekerja, Jumat (28/2/2025). Diketahui hari ini menjadi hari terakhir 8.475 karyawan bekerja di pabrik yang telah menjadi tempat mereka mencari nafkah selama bertahun-tahun karena adanya PHK massal. (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)

Momen ini menjadi simbol perpisahan bagi mereka yang telah mengabdikan diri di Sritex.

Salah satu karyawan Sritex bagian pertenunan, Karwi mengatakan corat-coret seragam ini untuk mengenang selama bekerja di Sritex.

"Ini sebagai apresiasi kami untuk saling mengingat. Jadi, begitu kami melihat tanda tangan ini kita mengingat kebersamaan kita selama di Sritex ini," kata Karwi, Jumat (28/2/2025).

Ia yang mengabdi selama 17 tahun di PT Sritex ini juga merasakan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.

Baca juga: Ironi, Buruh Sritex Sukoharjo Rayakan Hari Terakhir Kerja Bak Kelulusan Sekolah, Corat-coret Seragam

"Iya sedih, pasti. Tetapi ya tetap kita terima," ujarnya.

Lebih lanjut, selian dirinya. Karwi menyebut Istrinya yang juga bekerja di PT Sritex ini selama 10 tahun.

"Saya tulang punggung keluarga. Istri dan anak satu kebetulan istri juga bekerja di sini dan juga di PHK," paparnya. 

Ia pun tetap optimis meski nanti harus berjuang untuk mencukupi keluarganya di bulan Ramadhan. 

"Kalau rejeki ya saya harus percaya yang di atas pasti ada jalannya," tandasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved