Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Buruh PT Sritex Sukoharjo Terancam PHK

Pabrik Sritex Group di Boyolali PHK 956 Buruh, Bocorannya Akan Dihidupkan Lagi Setelah Ada Pembeli

Pabrik Sritex Grup yang ada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Gladagsari sudah berhenti beroperasi.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Naufal HPA
PHK GRUP SRITEX : Ilustrasi PHK, difoto beberapa waktu lalu. Pabrik Sritex Grup yang ada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Gladagsari sudah berhenti beroperasi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pabrik Sritex Grup yang ada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Gladagsari, Boyolali sudah berhenti beroperasi.

956 buruh termasuk karyawan manajemen perusahaan sudah di PHK.

Untuk sementara, ratusan buruh yang di PHK ini memang tak punya pekerjaan.

Meski begitu, Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, Bambang Susanto sudah mendapatkan informasi 40 karyawan diminta bekerja lagi.

40 karyawan yang awalnya di PHK ini ditarik kembali untuk menjaga kebersihan, dan melakukan perawatan mesin produksi pemintalan benang.

"Ada sekitar 40 dikerjakan lagi untuk kebersihan dan perawatan. Karena sudah dibawah pengawasan dan penguasaan kurator," ujarnya saat ditemui Jumat (28/2/2025).

HARAPAN KARYAWAN : Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, Bambang Susanto saat ditemui beberapa waktu lalu. 40 karyawan pabrik Sritex Group yang awalnya di PHK ini ditarik kembali untuk menjaga kebersihan, dan melakukan perawatan mesin produksi pemintalan benang.
HARAPAN KARYAWAN : Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, Bambang Susanto saat ditemui beberapa waktu lalu. 40 karyawan pabrik Sritex Group yang awalnya di PHK ini ditarik kembali untuk menjaga kebersihan, dan melakukan perawatan mesin produksi pemintalan benang. (TribunSolo.com / Tri Widodo)

Saat ini, pabrik tersebut dibawah penguasaan kurator.

Nantinya, pabrik tersebut akan dijual ke pihak lain.

Pihaknya pun telah menerima informasi jika setelah laku, nantinya pabrik akan tetap beroperasi.

Tenaga kerja yang di PHK pun kemungkinan besar akan dipanggil lagi untuk bekerja.

Bahkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak lagi.

"Setelah aset terjual kan akan bangkit lagi. Kan itu butuh tenaga kerja lebih banyak. Setelah beroperasi lagi kebutuhan tenaga kerja malah sekitar 1.300," ungkapnya.

Baca juga: Sritex Grup Pailit, Pabrik Pemintalan Benang di Boyolali Tutup, 956 Buruh Kena PHK

Karyawan yang kini di PHK akan diprioritaskan untuk bekerja lagi.

Pasal, mereka sudah memiliki pengalaman.

"Karena alasannya pengalaman mereka. Kalau merekrut karyawan baru, pemilik yang baru harus mengajari dari awal lagi," tambahnya. 

(*)

 

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved