Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sritex Tutup Permanen

Ratusan Buruh Sritex Asal Wonogiri Kena PHK, Bupati Setyo Beri Opsi Solusi : Di Sini Banyak Garmen

Di Wonogiri ada sejumlah industri garmen yang mirip dengan PT Sritex. Menurut dia, perusahaan-perusahaan itu masih membutuhkan karyawan.

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno buka suara terkait nasib pekerja PT Sritex yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Diketahui, ada ratusan karyawan Sritex yang berasal dari Wonogiri yang juga turut terkena PHK akibat pailit.

Setyo mengatakan di Wonogiri ada sejumlah industri garmen yang mirip dengan PT Sritex.

Menurut dia, perusahaan-perusahaan itu masih membutuhkan karyawan.

"Harapan kita, teman-teman dari Wonogiri yang bekerja di Sritex dan terkena PHK, bisa tertampung di perusahaan yang ada di Wonogiri. Semoga bisa tertampung," kata Setyo, Senin (3/3/2025).

SOLUSI PHK : Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno (kiri) ditemui pasca mengikuti acara serah terima jabatan Senin (3/3/2025). Setyo tengah mencari solusi terkait nasib pekerja PT Sritex asal Wonogiri yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
SOLUSI PHK : Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno (kiri) ditemui pasca mengikuti acara serah terima jabatan Senin (3/3/2025). Setyo tengah mencari solusi terkait nasib pekerja PT Sritex asal Wonogiri yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

Dengan begitu, warga Wonogiri yang terkena PHK di PT Sritex bisa mencari pekerjaan di lokasi yang lebih dekat dengan rumah. 

"Kalau (perusahaan di Wonogiri) di bidang garmen sepertinya tidak ada kendala. Kita pantau dulu," katanya. 

Baca juga: PHK Besar-besaran di PT Sritex, 594 Pekerja Asal Wonogiri Ikut Terdampak

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Wonogiri Wiyanto mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Sukoharjo, ada 594 karyawan PT Sritex yang berasal dari Wonogiri.

Menurutnya, dari ratusan pekerja itu, usianya bervariasi mulai dari 20 tahun hingga 60 tahun. 

"Usianya bervariasi. Yang banyak usia 30-an, masih usia produktif," kata Wiyanto.

Saat ini, Disnakerin Wonogiri turut memantau perkembangan terkait hak-hak para pegawai yang terkena PHK. Para pekerja yang sudah di PHK bisa mencari pekerjaan lain.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan di Wonogiri yang membutuhkan karyawan. 

Di Wonogiri sendiri, ada sejumlah perusahaan garmen atau konveksi yang juga membutuhkan karyawan, misalnya Top & Top, Liebra Permana dan TMNC.

"Ada beberapa perusahaan yang membutuhkan karyawan, diantaranya tiga itu. Rencana kita juga akan buka posko untuk yang dari PT Sritex ini," jelasnya. 

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved