Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gebrakan Sigit Pamungkas di Sragen

Bupati Sragen Sigit Pamungkas Putuskan Tinggal di Rumah Dinas, Tak Lakukan Tradisi Slup-slupan

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas memutuskan untuk tinggal di rumah dinas Bupati Sragen. Sigit pun telah tinggal di sana sejak Minggu (2/3/2025)

TribunSolo.com/Septiana Ayu
TINGGALI RUMAH DINAS. Bupati Sragen, Sigit Pamungkas saat ditemui TribunSolo.com di ruang kerjanya, Senin (3/3/2025). Sigit memutuskan untuk tinggal di rumah dinas Bupati Sragen sejak Minggu (2/3/2025), namun sebelum ditinggali, ia tidak melakukan tradisi khusus, seperti slup-slupan. 

Bupati Sigit Pamungkas Putuskan Tinggal di Rumah Dinas dan Berkantor di Kantor Terpadu Pemda Sragen

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Bupati Sragen, Sigit Pamungkas memutuskan untuk tinggal di rumah dinas Bupati Sragen.

Sigit pun telah tinggal di rumah dinas Bupati Sragen sejak Minggu (2/3/2025).

"Sudah (tinggal di rumah dinas), mulai semalam, saya sudah tidur disana," kata Sigit kepada TribunSolo.com, Senin (3/3/2025).

Sigit menceritakan sebelum ditinggali, ia tidak melakukan tradisi khusus, seperti slup-slupan.

RUMAH BUPATI SRAGEN SIGIT PAMUNGKAS. Potret rumah Bupati Sragen Sigit Pamungkas,di Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, dilihat dari Google Maps. Rumah Sigit terbilang sederhana dengan dapur rumahnya masih beralaskan semen hingga tembok bata.
RUMAH BUPATI SRAGEN SIGIT PAMUNGKAS. Potret rumah Bupati Sragen Sigit Pamungkas,di Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, dilihat dari Google Maps. Rumah Sigit terbilang sederhana dengan dapur rumahnya masih beralaskan semen hingga tembok bata. (Istimewa)

Diketahui, slup-slupan adalah tradisi masyarakat Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur ketika pindah rumah. Tradisi ini juga sebagai penanda awal dan harapan agar senantiasa diberikan keselamatan. 

"Saya baca Bismillah," ujarnya.

Di hari pertamanya tinggal di rumah dinas, Sigit mengaku tidak merasakan kesan khusus.

Karena menempati fasilitas negara bukan hal baru bagi dirinya.

"Kesannya biasa, biasa saja, karena ini bukan sesuatu yang baru, ditempatkan di fasilitas negara," jelasnya.

Selain itu, Sigit juga memutuskan untuk berkantor di Kantor Terpadu Pemda Sragen.

Dari rumah dinas, Sigit telah membawa kursi bertuliskan "Rakyat" yang akan menjadi kursi kerjanya.

Sebelumnya Sigit mampir terlebih dahulu ke Kantor Pemda Sragen yang lama, yang beralamat di Jalan Raya Sukowati.

Pada akhirnya, Sigit meletakkan kursi itu di ruang Bupati yang berada di Kantor Terpadu Pemda Sragen.

Baca juga: Potret Kursi Rakyat Bupati Sigit Pamungkas, Terbuat dari Kayu Jati, Karya Pengrajin Sragen

"Kursi ini tidak akan dibawa pulang," kata Sigit.

Di hari pertama, Sigit langsung mengumpulkan jajaran kepala dinas hingga camat untuk diberi pembekalan.

"Kalau hari pertama harus mengkonsolidasikan ide ke birokrasi, aparat pemerintahan Sragen, menyamakan visi misi ke depan, kita menuju kemana," jelasnya.

"Itu yang akan saya sampaikan di pembekalan, sebentar lagi akan rapat," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, sehari setelah dilantik menjadi Bupati Sragen, Sigit belum memutuskan akan tinggal dan berkantor dimana.

Yang mana, sebelumnya beredar kabar bahwa Sigit akan berkantor di Kantor Pemda Sragen yang lama, meskipun ASN telah diboyong ke Kantor Terpadu Pemda Sragen.

(*)

 

 

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved