Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Jokowi di Solo

Alasan Banyak Orang Datang untuk 'Wisata Jokowi' di Solo : dari Bahagiakan Ortu, hingga Beri Masukan

Rumah Jokowi di Solo itu tampak tak pernah sepi pada pagi hingga sore hari saat momen Lebaran 2025.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Momen Lebaran 2025, banyak warga hingga wisatawan yang mendadak mengunjungi rumah Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang berlokasi di Gang Kutai Utara Nomor 1, Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah.

Rumah Jokowi di Solo itu tampak tak pernah sepi pada pagi hingga sore hari saat momen Lebaran 2025.

Bahkan, sejumlah orang, mengaku rela antre untuk ‘Wisata Jokowi’ karena mereka sudah lama mengidolakan sosok presiden ke-7 RI tersebut.

Baca juga: 3 Fakta Menarik Rumah Jokowi di Solo Jadi Lokasi Wisata Baru, Ada yang Ngidam Dipeluk Jokowi

 “Kalau saya pribadi memang sejak dari dulu nge-fans dengan Pak Jokowi,” ungkap Roni, warga asal Madura.

Dirinya datang ke Solo bersama dua anaknya karena ingin bertemu langsung dengan Jokowi.

TEMUI JOKOWI DI SOLO - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani ungkap maksud pertemuannya dengan Jokowi di Solo, Kamis (3/4/2025). Dari pantauan TribunSolo.com, Sri Mulyani berada di kediaman Jokowi hanya sekitar 20 menit.
TEMUI JOKOWI DI SOLO - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani ungkap maksud pertemuannya dengan Jokowi di Solo, Kamis (3/4/2025). Dari pantauan TribunSolo.com, Sri Mulyani berada di kediaman Jokowi hanya sekitar 20 menit. (Tribunsolo.com/Andreas Chris)

“Kebetulan hari ini tak lihat ramai di sini ada yang foto-foto, jadi saya niat dari Madura untuk langsung ketemu dengan Pak Jokowi.” kata dia, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/4/2025).

Roni mengatakan, dia datang untuk mengucapkan terima kasih pada Jokowi karena sudah memimpin Indonesia selama dua periode.

Hal serupa juga disampaikan Levika (28) asal Tangerang yang datang bersama keluarga besarnya.

Baca juga: Tak Pernah Sepi, Jokowi di Solo Terima Kunjungan Ribuan Warga Selama Libur Lebaran 2025

"Ibu saya fans berat, sama nenek. Jadi kami mau menyenangkan orang tua. Kami sengaja pengin ketemu Pak Jokowi, sudah di Solo tiga hari," ungkapnya.

Levika, yang sedang hamil, juga mengaku ingin dipeluk oleh Jokowi.

"Tadi di dalam salim foto. Bahagia sih sudah bisa salim. Ngidam juga, pengennya tadi peluk tapi tidak bisa," tuturnya.

Sementara itu, warga Jakarta bernama Neni yang membawa anaknya yang berkebutuhan khusus, mengaku datang untuk menyampaikan harapannya ke Jokowi.

“Kebetulan Lebaran ini saya sama anak saya ziarah ke makam ayahnya di Madiun. Sekalian ke sini karena anak saya ingin ketemu Pak Jokowi katanya. Dia (anak saya) kan anak yang spesial,” tutur Neni.

Baca juga: Rumah Jokowi di Solo Jadi Lokasi Wisata Baru, Ajudan Bilang Sehari Bisa Didatangi 1.500an Pengunjung

Neni berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan untuk anak disabilitas.

Menurut dia, sekolah negeri untuk anak berkebutuhan khusus masih sangat terbatas. Padahal, biaya sekolah swasta cukup tinggi.

Kata Pengamat

Pakar komunikasi politik dari Universitas Brawijaya Verdy Firmantoro mengatakan fenomena “Wisata Jokowi” menunjukkan bahwa politik tidak selalu bersifat serius dan formal.

Fenomena ini menurut dia, membuat Jokowi tetap bisa eksis di tengah-tengah masyarakat meski tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

"Politik juga bisa hadir dalam bentuk budaya populer, seperti kunjungan, foto-foto, dan lain sebagainya. Jokowi pasca-presidensi tetap mempertahankan citra politiknya sebagai bentuk soft power. Meski tak lagi punya jabatan formal presiden, tapi kekuatan simboliknya masih menarik perhatian publik," ujar Verdy dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/4/2025).

"Ini bukan wisata dalam arti literal, tapi wisata simbolik. Warga yang berkunjung merasa 'terhubung' secara emosional dengan figur Jokowi," sambungnya.

Baca juga: Bima Arya Sebut Kota Solo Kini Miliki Wisata Baru Yakni Wisata Jokowi, Ada Apa Saja di Sana?

Menurut dia, diksi “Wisata Jokowi” justru dikonstruksi oleh pemerintah.

Pemerintah ingin menunjukkan bahwa hubungan warga dengan Jokowi tetap positif di tengah dinamika dan konstelasi politik yang terjadi saat ini.

"Selain itu, Solo sebagai kota asal Jokowi, mencoba mengkapitalisasi simbolisasi ini memanfaatkan popularitas Jokowi. "Wisata Jokowi' semacam menempatkan ketokohan Jokowi sebagai city branding menjadi identitas kota sekaligus mendulang keuntungan dari arus kunjungan," papar Verdy.

Walau demikian kata Verdy, fenomena mantan pemimpin yang masih memiliki daya tarik publik bukanlah hal yang baru.

Di beberapa negara, mantan presiden atau perdana menteri kerap menjadi tokoh yang dikagumi dan dihormati.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved